Advertisement
Festival Wayang Kancil Tampilan Dalang Perempuan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh pada 7 November, sejumlah dalang perempuan unjuk kemampuan dalam Festival Wayang Kancil Mawayang 2021. Pergelaran ini berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (6-7/11/2021) di Balai Budaya Minomartani, Kapanewon Ngaglik.
Ketua Panitia Mawayang 2021, Andhi Wisnu menjelaskan sejak 2019, Balai Budaya Minomartani (BBM) rutin menggelar Mawayang setiap memperingati Hari Wayang Nasional. Dengan dukungan dari Bidang Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Mawayang menampilkan dalang dari kalangan perempuan.
Advertisement
“Melalui Mawayang 2021, kami yakin bahwa perempuan juga memiliki potensi yang sama dengan kaum pria dalam pengembangan seni budaya di masyarakat. Karena tidak menghadirkan penonton secara langsung, maka panitia menyediakan layanan live streaming melalui akun Youtube Balai Budaya Minomartani,” ujarnya, Minggu.
Dia menjelaskan wayang kancil merupakan salah satu varian wayang kulit yang mengangkat cerita fabel dengan tokoh utama binatang kancil. Di BBM tradisi wayang kancil dimotori oleh almarhum Ki Ledjar Subroto yang gigih menghidupkan genre ini hingga ke Belanda.
Dalam festival ini, semua penampil seperti pengrawit dan sinden semuanya perempuan. Beberapa lakon yang ditampilkan di antaranya Sotya Sato karya Ki Utoro Widayanto, Nagasetra karya Ki Utoro Widayanto, Kancil Mahawiguna karya Ki Gondo Suharno, dan lakon lainnya.
Salah satu dalang yang unjuk kemampuan, Ni Sayang Ayu Setyani membawakan lakon Kancil Mbangun Kahyangan karya Ki Triyanto Hapsoro. Menurut perempuan berusia 22 tahun ini, lakon tersebut berkisah tentang kondisi masyarakat saat ini yang telah meninggalkan cerita kancil dan beralih ke cerita dari budaya luar.
Mahasiswi pascasarjana Pendidikan Bahasa Jawa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini mengungkapkan sejak menjadi dalang pada Kelas VI SD, baru kali ini dia membawakan genre wayang kancil. Meski agak kesulitan karena harus menirukan banyak suara binatang, ia menikmati proses belajar dalam pagelaran wayang kancil ini. “Dengan adanya pementasan ini saya jadi banyak belajar, ternyata ada wayang kancil. Saya bisa belajar mulai dari vokal hewan, sekaligus belajar perbedaan wayang purwa dan wayang kancil. Saya mendapatkan ilmu yang lebih tentang wayang kancil ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik
- Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani
- Adik Aniaya Kakak hingga Meninggal di Kalikotes Klaten, Penyebab Masih Misteri
- Bus Eka Seruduk Truk Muatan Keramik di Tol Kebakkramat Karanganyar, 1 MD 4 Luka
Berita Pilihan
Advertisement
Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rekrutmen Badan Ad Hoc Pilkada 2024 Dimulai, Bawaslu DIY Beri Catatan Ini untuk KPU
- Pelaku UMKM di Jogja Didorong Segera Urus Sertifikasi Halal Sebelum Oktober 2024
- Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Rabu 24 April 2024 di PMI se-DIY
- 4 Produk Lokal DIY Mendapatkan Sertifikasi Indikasi Geografis, Ini Manfaatnya
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement