Advertisement
BBWSSO: Penambangan Pasir Merapi Masih Wajar & Normal

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) menilai keberadaan penambangan pasir di lereng Gunung Merapi dinilai masih normal dan belum membahayakan aliran sungai yang berhulu ke Gunung Merapi.
BACA JUGA : BBWSSO: Tahapan Proyek Bendungan Bener Sesuai Prosedur
Advertisement
Ketua tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BBWSO Bambang Sumadyo mengatakan meski ada kegiatan penambangan pasir di lereng Gunung Merapi, namun sampai saat ini belum membahayakan aliran sungai di hulu Merapi.
"Masih wajar dan normal. Kami lihat tidak ada hal yang mengkhawatirkan," jelasnya, Selasa (21/12).
Bambang menambahkan, sejatinya perihal lingkungan bukan menjadi kewenangannya. Sebab, hal itu menjadi kewenangan dari dinas ataupun kementrian lingkungan hidup. Sejauh ini, BBWSSO hanya bertugas memberikan rekomendasi teknis terkait izin untuk penambangan. Kewenangan itu pun baru didapatkan oleh BBWSSO pada 2021. Selain BBWSSO rekomendasi teknis juga dikeluarkan oleh sejumlah pihak terkait aktivitas penambangan di lereng Gunung Merapi.
BACA JUGA : Penjelasan BBWSSO Terkait Proyek Bendungan Bener
"Sejauh ini ada sekitar 20an rekomendasi teknis [sudah dikeluarkan], tapi belum tentu semuanya keluar izinnya," tandas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
- Cek! Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul
- Pekerja di DIY Dukung SE Larangan Penahanan Ijazah, Ini Alasannya
- Tegas! UGM Tolak Peserta Masuk Ujian Mandiri yang Tak Sesuai Aturan
- Sanksi Yustisi Kawasan Tanpa Rokok di Malioboro Tak Perlu Terburu-buru
Advertisement
Advertisement