Advertisement

Begini Gambaran Rekayasa Lalin di Kota Jogja pada Malam Tahun Baru

Yosef Leon
Kamis, 30 Desember 2021 - 20:47 WIB
Bhekti Suryani
Begini Gambaran Rekayasa Lalin di Kota Jogja pada Malam Tahun Baru Petugas berjaga di area Titik Nol pada Sabtu (27/6/2020) malam-Harian Jogja - Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Pihak kepolisian dan pemerintah Kota Jogja memastikan tidak akan memberlakukan penyekatan dan pemutarbalikan kendaraan di masa akhir tahun atau malam tahun baru nanti.

Sesuai dengan instruksi Pusat, pengendalian mobilitas penduduk atau wisatawan nantinya akan bersifat fleksibel dengan melihat situasi di sejumlah titik untuk dilakukan rekayasa lalu lintas (lalin) berupa kanalisasi arus atau pendalian kendaraan menuju titik tertentu untuk mengurangi kepadatan.

Advertisement

"Pada intinya kami dari Satlantas Jogja dan Dinas Perhubungan sesuai arahan Pusat tidak ada penyekatan dan putar balik arah. Tapi, dalam rangka kegiatan pengamanan malam tahun baru kami akan melakukan pembatasan mobilitas masyarakat dengan rekayasa arus di beberapa titik yang sifatnya situasional," kata Kepala Satlantas Polresta Jogja, Kompol Chandra Lulus Widiantoro, Kamis (30/12/2021).

BACA JUGA: Sultan Sebut Klithih Ganggu Pariwisata Jogja

Chandra menyebut, pada sejumlah titik area yang ditengarai bakal padat, kepolisian akan melakukan manajemen tertentu untuk mengarahkan kendaraan di malam tahun baru nanti. Misalnya pada pertigaan Gejayan, petugas nantinya akan siaga di lokasi untuk melihat keadaan lalu lintas di sekitar area. Jika terjadi kepadatan, kendaraan yang dari arah timur ke barat atau dari utara yang masuk ke area kota akan dialihkan.

"Akan kita lihat situasinya, kalau ada kepadatan arus akan kita coba buat rekayasa dengan bentuk kanalisasi dari utara akan kita arahkan ke timur," jelasnya.

Pada kawasan Tugu Pal Putih juga demikian, pengendara yang nantinya hendak masuk ke Jalan P. Mangkubumi akan diarahkan ke titik lain jika kepadatan terjadi di sekitar lokasi. Selain itu, titik yang jadi langganan macet pasa masa libur yakni jembatan Kleringan menuju Malioboro dipastikan dibuat satu jalur saja di malam tahun baru nanti. Pengendara yang masuk dari jembatan Kleringan hanya diperbolehkan melintas ke Jalan Pasar Kembang atau tidak boleh melaju ke Malioboro.

"Yang dari Kleringan tidak akan kita perbolehkan menuju ke Malioboro tapi ke arah lain atau Jalan Pasar Kembang. Lalu dari arah Abu Bakar Ali atau Kafe Legend ke arah barat atau Malioboro akan kita tutup kalau padat," kata Chandra.

Sementara di Titik Nol KM juga bakal diatur jika kepadatan terjadi. Pengendalian akan dimulai dari perempatan Gondomanan yang akan menuju ke arah itu. Satu-satunya akses menuju Malioboro dipastikan hanya melewati Jalan Mataram saja, tidak dari jalan lain. Pengaturan ganjil genap juga tidak diberlakukan di Kota Jogja, hal ini menyusul kurangnya petugas dan polisi lebih memilih rekayasa atau manajemen lalu lintas sebagai pengendalian mobilitas warga.

"Masuk Malioboro tetap dibolehkan, tapi ada pemberlakuan waktu dan kalau seumpama warga atau wisatawan ke Malioboro setidaknya sudah tahu bahwa masuk ke Malioboro hanya jalan Mataram," ujarnya.

Kapolresta Jogja, Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro menerangkan, pada malam pergantian tahun aturan Malioboro bebas kendaraan bakal ditiadakan. Sebagai ganti, petugas memberlakukan rekayasa pengaturan bagi kendaraan yang masuk ke lokasi itu yakni hanya bisa dilewati dari arah Jalan Mataram.

Bagi kendaraan yang melintas di kawasan Malioboro ditegaskan pula tidak boleh berhenti. Hal ini guna mencegah adanya penumpukan dan antrean kendaraan hingga menyebabkan kemacetan.

"Konsepnya semua harus tetap berjalan dan tidak boleh berhenti atau menurunkan dan menaikkan penumpang tidak ada, nanti akan kita siapkan juga anggota untuk melakukan penjagaan, karena sekali saja berhenti pasti akan langsung menumpuk panjang," imbuhnya.

Menurut Purwadi, fenomena macet di kawasan Malioboro utamanya disebabkan oleh para ojek online (ojol) dan taksi online yang kerap menurunkan dan menaikkan penumpang di seputaran Malioboro mal. Hal ini bisa dilihat dari kepadatan jalan yang relatif lengang ketika pengendara melaju ke arah selatan setelah area Malioboro mal.

"Ojol tidak boleh menaikkan dan menurunkan penumpang di Malioboro mal, kalau ke selatan depan Hotel Mutiara atau Kepatihan silahkan, karena titik macetnya pasti di sana terus, apalagi Jalan Perwakilan sekarang masih dibongkar tidak ada pemecah jalan lagi. Jadi mau tidak mau depan Malioboro mal akan kita barikade full tidak boleh ada kendaraan yang berhenti," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anggaran Pupuk Bersubsidi Sentuh Rp54 Triliun, Mentan: Awasi Distribusinya

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement