Advertisement
Tinggal Satu Desa di Sleman Masuk Zona Merah Covid-19
Ilustrasi. - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Pekan pertama awal tahun ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman mencatat hanya satu kalurahan atau desa yang masih berstatus zona merah atau memiliki resiko tinggi penularan Covid-19. Selebihnya, kalurahan di wilayah Sleman didominasi zona hijau.
Berdasarkan peta zonasi Covid-19 yang dikeluarkan Dinkes Sleman, sebanyak 66 kalurahan saat ini masuk zona atau tanpa resiko penularan Covid-19. Dinkes mencatat hanya satu kalurahan, yakni Kalurahan Sukoharjo (Ngaglik) yang masuk zona merah atau beresiko tinggi penularan Covid-19.
Advertisement
Satu kalurahan masuk zona oranye atau beresiko sedang yakni Kelurahan Wedomartani dan 18 kelurahan masuk zona kuning atau beresiko rendah penularan Covid-19. Peta zonasi Covid-19 tingkat kelurahan tersebut bersifat dinamis dan diterbitkan secara berkala.
"Ya kasus Covid-19 di Sleman terus melandai. Sleman menghijau dan hanya tersisa satu kalurahan zona merah. Namun kami menekankan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Kepala Dinkes Sleman Cahya Purnama, Jumat (7/1/2022).
BACA JUGA: Puluhan Ortu di Kulonprogo Tolak Vaksinasi, Satgas: Semoga Mereka Sadar...
Dinkes mencatat jumlah kasus bafu Covid-19 sejak 1-7 Januari hanya bertambah 10 kasus. Selama periode yang sama, terdapat 9 kasus sembuh dan 1 kasus kematian. Per 7 Januari tercatat sebanyak 183 kasus aktif di mana 15 pasien dirawat di rumah sakit dan 168 pasien menjalani isolasi mandiri (Isoman).
"Jumat (7/1/2022) Sleman hanya bertambah 1 kasus positif dan 2 kasus sembuh. Tidak ada kasus kematian. Kami ingatkan kembali agar warga tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik agar kasus tidak terus bertambah," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala Dewi.
Menurut Evie, Pemkab saat ini terus menggelar kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi. Termasuk vaksinasi bagi anak-anak. Hingga 2 Januari, Dinkes Sleman mencatat capaian vaksinasi dosis pertama menyentuh 84% sementara dosis kedua 75,6% dan dosis ketiga (booster) sebesar 124,52%. Jumlah sasarannya bertambah dari sebelumnya 803.822 orang menjadi 974.317 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Trump Klaim AS Lancarkan Serangan Mematikan ke ISIS Nigeria
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- MPBI DIY Nilai Kenaikan UMK 2026 Belum Layak bagi Buruh
- Makna Natal Ditekankan dalam Misa Malam di FX Kiduloji Jogja
- Cegah Nuthuk Saat Nataru, Dispar Bantul Wajibkan Pajang Harga
- Mayat Bayi Ditemukan di Condongcatur Sleman, Diduga Tewas 5 Hari
- UMK Sleman 2026 Naik, Bupati Harap Iklim Usaha Tetap Kondusif
Advertisement
Advertisement



