Kisah Mahasiswa Jogja Raih Beasiswa Sekali Kuliah Dapat 2 Gelar, Ini Tipsnya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Banyaknya perguruan tinggi di Jogja menyediakan beragam potensi beasiswa pendidikan. Akantetapi tidak banyak mahasiswa memanfaatkan peluang tersebut. Butuh keberanian untuk bersaing dalam mengikuti seleksi beasiswa.
Salah satu pemuda yang sukses dengan beasiswa fastrack double degree atau kuliah pada dua perguruan tinggi di dalam dan luar negeri untuk sekali program adalah Naufal Alfareza. Ia berhasil lulus dari Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (UII) yang berhasil meraih gelar Magister Teknik dan MBA dari Industrial Management National Taiwan University of Science.
Advertisement
Menurut Naufal niat menjadi paling utama dalam menempuh studi. Ia sebenarnya tidak menyangka dapat meraih dua gelar sekaligus. Bahkan ia tidak memiliki pondasi Bahasa Inggris secara khusus. Tidak pernah mengikuti kursu. Tetapi ia aktif menulis publikasi serta sejumlah kompetisi dengan materi berbahasa Inggris. Kenyataan itu yang memaksa dia mau tidak mau harus memahami bahasa Inggris.
"Tipsnya diniati belajar, jangan banyak mengeluh, sehingga apabila kurang motivasi, ada dorongan kuat saya ingin lebih baik. Selain itu harus berani mencoba bersaing, jangan berfikiran belum seleksi merasa sudah pesimis. Kebetulan saya tidak pernah kursus bahasa Inggris, tetapi beberapa kompetisi saya ikuti dengan materi bahasa Inggris yang membuat saya memaksa diri harus bisa Bahasa Ingggris," katanya, Sabtu (5/2/2022).
BACA JUGA: Ini Kebiasaan Jokowi yang Jarang Diketahui Orang
Ia memperoleh informasi beasiswa fastrack double degree tersebut dari kampus, lalu mendaftar dan melalui sejumlah tahapan tes. Kemudian mampu melewati hingga lolos mengikuti program fastrack UII-National Taiwan University untuk jenjang S-2. Beasiswa ini di tempuh di dua kampus masing-masing setahun. "Ada beberapa tahapan tes, termasuk TOEFL dengan standar internasional yang memang harus benar-benar siap," ucap alumni SMA Muhi Kota Jogja ini.
Ia memulai kuliah selama setahun di UII, barulah tahun kedua berangkat ke Taiwan pada Oktober 2020 saat pandemi Covid-19 gelombang pertama. Menjadi tantangan tersendiri baginya menjalani pendidikan di luar negeri saat pandemi. Prosedur sangat ketat dan harus menjalani proses karantina. Apalagi saat itu Taiwan sempat membatasi kedatangan pelajar dari Indonesia.
"Seharusnya kuliah Agustus tetapi karena pandemi diundur Oktober, saya perlahan bisa beradaptasi meski pun awalnya sempat khawatir karena pandemi. Intinya saya kembali niat awal untuk belajar," ucapnya.
Dalam waktu kurang dari dua tahun, ia berhasil lulus dengan mempertahankan tesisnya berjudul Segmentasi Pelanggan dengan Algoritma Density Peak Possibilistic Fuzzy C-Means Berbasis Metaheuristik. Setelah sidang di kampus Taiwan, kembali ke Indonesia sidang lagi dihadapan penguji. Penelitiannya mampu dipertanggungjawabkan, Naufal pun memperoleh dua gelar sekaligus dalam waktu singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
Advertisement
Advertisement