Tak Hanya Selokan Mataram, Ruas Tol Jogja-Bawen yang Lain Berpotensi Diperluas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah bidang lahan yang akan dibebaskan untuk proyek tol Jogja-Bawen bertambah, karena pemerintah memperlebar ruas yang melintasi Selokan Mataram. Pemerintah juga menyebut potensi ruas lain di luar Selokan Mataram juga diperluas.
Pemerintah beralasan, perluasan lebar ruas tol Jogja-Bawen tersebut demi menyelematkan cagar budaya Selokan Mataram. Sebab tol Jogja-Bawen dibangun melayang di atas Selokan Mataram.
Perluasan ini akan menyasar 122 bidang lahan baru dengan tanpa mengubah titik yang telah ditentukan sebelumnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Jogja-Bawen Wijayanto menjelaskan dengan adanya revisi right of way (RoW) maka perlu ada perluasan lahan untuk ruas Jogja-Bawen.
BACA JUGA: Covid-19 Menggila! Tambah 1.531 dalam Sehari, Kasus Aktif di DIY Tembus 10.000
Perluasan itu dilakukan agar konstruksi tol tidak terlalu dekat dengan Selokan Mataram yang merupakan cagar budaya. Menurutnya perluasan lahan itu tidak menggeser titik yang telah ditentukan sebagai lokasi pembangunan, melainkan hanya menambah luasan.
“Sepanjang Selokan Mataram itu kan Cagar Budaya yang memang ada jarak tertentu tidak boleh terlalu dekat [dengan konstruksi tol]. Perluasan lahan ini bukan pada titik tertentu, tetapi sepanjang Selokan Mataram dan jalan inspeksi, badan sungai karena itu dilindungi. Itu menjadi kawasan cagar budaya,” katanya Kamis (17/2/2022).
Ia mengatakan pada perencanaan awal sudah ada jarak antara konstruksi dengan Selokan Mataram antara 20 meter hingga 40 meter. Namun ada beberapa titik yang sudah menyentuh ruas dari selokan. Dengan adanya perluasan ini untuk sepanjang Selokan Mataram akan diseragamkan row-nya.
“Perencanaan lama jaraknya bervariatif [dari selokan mataram], ada yang kena lerengnya [selokan mataram], ada yang terkena jalan inspeksinya. Jaraknya sudah lebih dari 20 meter bahkan sekitar 40 meteran tetapi masih butuh perluasan. Agar lebih jauh dari titik. Yang jelas tidak ada pergeseran, bukan menjauh dari titik itu, tetapi pelebaran,” ucapnya.
Ia tidak memastikan kebutuhan setiap titik yang, karena ada beberapa lokasi yang dari sisi kelebihan tanahnya sudah cukup.
Meski pun perluasan lahan ini awalnya hanya untuk sepanjang Selokan Mataram, akan tetapi kemungkinan titik lain yang di luar selokan harus mengikuti sehingga tetap butuh perluasan.
“Kebutuhan tidak menentu, tergantung di lapangan, sekitar total 60an meter. Ada lagi penyesuain trase yang tidak hanya di situ, akhirnya [kebutuhan perluasan itu menjadi] keseluruhan, meski tidak semua total sepanjang 7 kilometer diubah semua, tidak, tetapi ada spot tertentu yang butuh pelebaran,” ucapnya.
Jenis lahan yang masuk dalam fase perluasan pembebasan lahan ini pun berbeda. Ia mencatat ada 144 bidang lahan baru yang akan dibebaskan. Selebihnya merupakan pemilik lama yang sebelumnya masih memiliki sisa lahan yang tidak ikut dibebaskan.
“[Jenis lahan tambahan perluasan] Ada yang [sebelumnya] sudah dibebaskan. Kemudian ada yang memang tanah sisa dan harus dimakan [dibebaskan lagi untuk perluasan] lagi, ada yang 144 bidang memang [pemilik] baru. Sisanya itu, kemarin dibebaskan sekarang kena lagi, jadi kalau yang kemarin misalnya kena 200 meter sekarang kena lagi jadi 300 meter,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jadwal Imsak dan Buka Puasa untuk Wilayah Jogja Selama Ramadan 2023
Advertisement

Ini 10 Negara dengan Durasi Puasa Terpanjang di Dunia pada 2023
Advertisement
Berita Populer
- Meriahkan Ramadan, 2 Kuintal Lele Ditebar di Sawah Jadi Rebutan Warga
- Jumat, Ini Jadwal KA Bandara YIA
- Jam Kerja Pegawai Gunungkidul Dipangkas Selama Ramadan, Jumat Sampai Jam 11.00 WIB
- Dua Rumah di Gunungkidul Terbakar di Hari Pertama Puasa
- Awal Ramadan, BMH DIY Salurkan Buka Puasa Kepada Santri Tahfidz
Advertisement