Advertisement
Jogja Bakal "Kebanjiran" Minyak Goreng Curah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Satgas Pangan DIY mengklaim wilayah ini akan surplus minyak goreng curah karena sudah ada tujuh produsen besar yang akan memberikan pasokan lebih besar dibandingkan kebutuhan. Satgas juga menjamin harga minyak goreng curah sesuai ketentuan aturan melalui proses intervensi harga di lapangan.
Kasubdit I Industri dan Perdagangan Ditreskrimsus Polda DIY Kompol Sarwendo selaku Satgas Pangan DIY menjelaskan kebutuhan minyak goreng curah selama bulan puasa diperkirakan naik 118 ton per hari dari sebelumnya hari bisa antara 107 ton. Pemerintah pusat telah menunjuk tujuh produsen minyak goreng untuk mendistribusikan migor curah ke DIY.
Advertisement
Terdiri atas PT Kutai Refinery Nusantara sebanyak 3.000 ton, PT Musim Mas sebanyak 200 ton, PT Industri Nabati Lestari 200 ton, PT Berkah Emas Jawa Tengah 200 ton, PT Sinar Alam Kalteng sebanyak 200 ton, PT Bina Karya Jatim 200 ton dan PT Sinar Mas Kalsel 200 ton. Sehingga total minyak goreng curah yang akan distribusikan ke DIY total sebanyak 4.800 ton selama April 2022.
“Jika dilihat dari kebutuhan rata-rata per hari 118 ton, per bulan ini butuh 3.500 ton, kalau dilihat alokasi 4.800. Maka perkiraan kami DIY akan surplus minyak goreng curah sebanyak 700 ton pada April ini. Khusu minyak goreng curah stok mencukupi dan malah surplus,” katanya di Kepatihan, Kamis (7/4/2022).
BACA JUGA: Hasil Survei SMRC: Duet Anies-AHY Berpeluang Menang di Pilpres 2024
Ia menambahkan Satgas Pangan menjamin bahwa harga minyak goreng curah akan sesuai dengan ketentuan aturan pemerintah yaitu per liter Rp14.000 atau Rp15.000 per kilogramnya. Sejumlah langkah yang dilakukan antara lain terus melakukan di ranah distributor hingga konsumen.
Beberapa waktu lalu timnya menemukan adanya minyak curah yang peruntukannya industri namun dijual untuk konsumsi. Kondisi ini harus dicegah karena berakibat pada kenaikan harga pada sasaran konsumen, karena seharusnya di industri dijual dengan Rp22.000 per kilogram, namun diterapkan pada konsumen dengan harga yang sama.
“Cara mencegahnya kami berusaha melakukan intervensi harga, dengan langsung menghubungi produsen memastikan apakah bisa menurunkan harga sesuai ketentuan dan akhirnya memang diturunkan. Kemarin ada 18 ton yang kami datangkan rencananya itu akan dijual Rp22.000 untuk konsumen, tetapi kami intervensi akhirnya dijual sesuai ketentuan aturan yaitu Rp15.000 per kilogram,” ucap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Garuda Indonesia Terbangkan 28 Ton Bantuan ke Sudan, Yaman dan Palestina
Advertisement
Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca, Hujan Lebat Diperkirakan Terjadi di Gunungkidul dan Sleman Siang Ini
- Guru Penganiaya Siswa SLB di Gunungkidul Dibebastugaskan Sementara, Sanksi Tegas Menanti
- Digelar Tiga Kali, Debat Calon Kepala Daerah Gunungkidul Akan Membahas Ekonomi hingga Pendidikan
- 87 Orang Meninggal Dunia karena Kecelakaan di Bantul Sepanjang April-September 2024
- Belasan Rumah di Gunungkidul Rusak Diterjang Hujan Angin
Advertisement
Advertisement