Advertisement
Viral! Wisatawan di Kaliadem Dipaksa Naik Jip Wisata

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Kasus pemaksaan wisatawan menggunakan jasa jip wisata diduga terjadi di Kaliadem, Sleman.
Pariwisata Kabupaten Sleman kembali tercoreng di media sosial. Kali ini kegaduhan datang lewat curhatan seorang sopir kendaraan sewaan, di laman Facebook Info Cegatan Jogja (ICJ).
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Sang pengunggah cerita, Rendi Kurnia merupakan warga Kota Jogja sedang mengantar wisatawan asal Bengkulu, berkunjung ke Bunker Kaliadem di Kepuharjo, Cangkringan, pada Kamis (26/5/2022).
Kali pertama ia mengajak wisatawannya jalan-jalan ke kawasan Tlogo Putri. Tujuan berikutnya, pemilik akun Rendy Ndonk ini mengajak mereka untuk menyambangi Bunker Kaliadem.
BACA JUGA: Pedagang di Jogja Kini Susah Cari Hewan Ternak
Yang ia keluhkan, selanjutnya ia ungkapkan kala dihubungi wartawan lewat sambungan telepon.
"Saya kan naik. Tapi kurang sekitar 1,7 Km sampai di bunker, saya dicegat oleh seorang bapak-bapak, pakai kalung, usianya sekitar 50 tahun. Kalau cuma menawarkan [naik] jip tidak masalah. Tapi dia memaksa supaya naik jip," ujarnya, seperti dikutip dari Suara.com-jaringan harianjogja.com.
Orang yang ia temui itu, memaksanya supaya memarkir mobil yang ia kendarai di tempat tersebut. Selanjutnya, bila rombongan ingin melanjutkan perjalanan ke Bunker Kaliadem, maka harus menyewa jip atau sewa ojek sepeda motor dengan ongkos Rp50.000.
"Saya sempat bertanya alasannya. Tapi orang tersebut tetap memaksa. Jika parkir di tempat itu, otomatis penumpang kecewa karena jaraknya cukup jauh, apalagi kondisinya hujan," tuturnya.
Melihat situasi yang membuatnya bertanya-tanya, kemudian Rendy turun dan bertanya kepada petugas Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Kaliadem. Tetapi, petugas yang ditanya justru menjawab kurang mengetahui kebijakan
"Penumpang saya sudah kecewa. Akhirnya pergi wisata ke Parangtritis, Bantul," kata dia.
Saat ditanyai perihal kegaduhan di media sosial ini, Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suparmono mengaku sudah mengetahui kejadian yang viral tersebut.
"Saya sudah komunikasi dengan Lurah, Panewu dan Kapolsek. Karena kejadiannya sudah beberapa kali berulang dan oknum yang melakukan sama. Harapannya dikomunikasikan di tingkat wilayah, agar lebih manjur," ungkapnya.
Suparmono memastikan kendaraan wisatawan baik mobil maupun motor tidak ada larangan sampai ke bunker Kaliadem, selagi situasi Merapi aman.
Apabila ada oknum yang mencegat parkir dan memaksa wisatawan menyewa jip maupun sepeda motor untuk ke Bunker Kaliadem, Dinas Pariwisata Sleman tidak akan menoleransi dan tidak segan mengambil langkah tegas.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

202 Makam di Boyolali Tergusur Tol Jogja Solo, Para Ahli Waris Terima UGR Rp1 Miliar
Advertisement

Ini Wisata Air di Wilayah Terpencil Gunungkidul yang Menarik Dikunjungi
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement