Advertisement

Promo November

Pedagang di Jogja Kini Susah Cari Hewan Ternak

Yosef Leon
Kamis, 26 Mei 2022 - 15:57 WIB
Bhekti Suryani
Pedagang di Jogja Kini Susah Cari Hewan Ternak Pemeriksaan PMK di tempat penampungan ternak Dagan, Murtigading, Sanden, Rabu (18/5/2022). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Para pedagang hewan ternak di Jogja mengaku kesulitan mencari barang dagangan lantaran terdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal ini disebabkan ditutupnya sejumlah pasar hewan ternak serta kontrol yang ketat terhadap lalu lintas hewan antardaerah.

Salah seorang pedagang ternak di Jogja, Akbar Hutama mengatakan, para pedagang selama ini memang mencari hewan ternak ke luar daerah. Hal ini disebabkan pasokan dari dalam Jogja tidak mencukupi. Dengan mewabahnya PMK otomatis hewan ternak sulit dicari.

Advertisement

"Harganya enggak karuan, karena pasaran tutup. Padahal kan Muntilan, Magelang, atau Temanggung, itu pusat kulakan. Kalau sekarang ditutup, dagangan enggak ada. Mahal dan minim pasokan," kata Akbar, Kamis (26/5/22).

Dia menyebut, meskipun barang tersedia namun harga yang ditawarkan kurang masuk akal dan terlampau tinggi. Padahal, hari raya kurban masih jauh hari. Kondisi ini tentu membuat para pedagang hewan ternak mesti memutar otak.

BACA JUGA: Kamar Hotel di DIY Masih Penuh

"Sekarang jadinya beli mahal dan jual mahal. Rata-rata di atas Rp2 juta, padahal Iduladha masih lebih dari satu bulan. Dibandingkan tahun lalu keuntungannya turun, sekarang dapat Rp100.000-Rp150.000 sudah bagus," katanya.

Pihaknya memperkirakan kondisi harga baru akan turun pada saat menjelang perayaan hari raya kurban. Hanya saja pedagang tentu memikirkan risiko jika menjual mepet di hari raya karena berpotensi tidak laku.

Namun begitu, masyarakat diperkirakan akan menjatuhkan pilihan pada pedagang hewan ternak dadakan yang muncul di kawasan kota jika pasar hewan ditutup lantaran wabah PMK yang terus beralarut.

"Kita lihat dulu bagaimana perkembangan PMK ini. Kalau pasar-pasar hewan itu benar-benar lockdowon, otomatis daya tarik pembelian hewan di pedagang di kota bakal semakin tinggi itu nanti, khususnya dekat lebaran meskipun omzet kecil," pungkasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja, Suyana memastikan bahwa, pasokan dan ketersediaan hewan ternak tidak terganggu dengan adanya wabah PMK. Adapun kebutuhan daging sapi di Jogja berkisar antara 600-1.000 kilogram per hari.

"Kami terus memantau terkait dengan kondisi hewan dan dipastikan bahwa ketersediaan aman," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement