Advertisement
Pedagang di Jogja Kini Susah Cari Hewan Ternak
![Pedagang di Jogja Kini Susah Cari Hewan Ternak](https://img.harianjogja.com/posts/2022/05/26/1102044/20220518_100901.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Para pedagang hewan ternak di Jogja mengaku kesulitan mencari barang dagangan lantaran terdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal ini disebabkan ditutupnya sejumlah pasar hewan ternak serta kontrol yang ketat terhadap lalu lintas hewan antardaerah.
Salah seorang pedagang ternak di Jogja, Akbar Hutama mengatakan, para pedagang selama ini memang mencari hewan ternak ke luar daerah. Hal ini disebabkan pasokan dari dalam Jogja tidak mencukupi. Dengan mewabahnya PMK otomatis hewan ternak sulit dicari.
Advertisement
"Harganya enggak karuan, karena pasaran tutup. Padahal kan Muntilan, Magelang, atau Temanggung, itu pusat kulakan. Kalau sekarang ditutup, dagangan enggak ada. Mahal dan minim pasokan," kata Akbar, Kamis (26/5/22).
Dia menyebut, meskipun barang tersedia namun harga yang ditawarkan kurang masuk akal dan terlampau tinggi. Padahal, hari raya kurban masih jauh hari. Kondisi ini tentu membuat para pedagang hewan ternak mesti memutar otak.
BACA JUGA: Kamar Hotel di DIY Masih Penuh
"Sekarang jadinya beli mahal dan jual mahal. Rata-rata di atas Rp2 juta, padahal Iduladha masih lebih dari satu bulan. Dibandingkan tahun lalu keuntungannya turun, sekarang dapat Rp100.000-Rp150.000 sudah bagus," katanya.
Pihaknya memperkirakan kondisi harga baru akan turun pada saat menjelang perayaan hari raya kurban. Hanya saja pedagang tentu memikirkan risiko jika menjual mepet di hari raya karena berpotensi tidak laku.
Namun begitu, masyarakat diperkirakan akan menjatuhkan pilihan pada pedagang hewan ternak dadakan yang muncul di kawasan kota jika pasar hewan ditutup lantaran wabah PMK yang terus beralarut.
"Kita lihat dulu bagaimana perkembangan PMK ini. Kalau pasar-pasar hewan itu benar-benar lockdowon, otomatis daya tarik pembelian hewan di pedagang di kota bakal semakin tinggi itu nanti, khususnya dekat lebaran meskipun omzet kecil," pungkasnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja, Suyana memastikan bahwa, pasokan dan ketersediaan hewan ternak tidak terganggu dengan adanya wabah PMK. Adapun kebutuhan daging sapi di Jogja berkisar antara 600-1.000 kilogram per hari.
"Kami terus memantau terkait dengan kondisi hewan dan dipastikan bahwa ketersediaan aman," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
Advertisement
Advertisement