Advertisement
Kasus Covid-19 di Bantul Kembali Meningkat

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Setelah melandai selama beberapa pekan, bahkan sempat hanya dua kasus pada 19 Mei lalu, kini kasus Covid-19 di Bantul kembali meningkat. Satgas Penanganan Covid-19 Bantul melaporkan kasus Covid-19 di Bumi Projotamansari per 28 Mei 2022 sebanyak 23 kasus.
Ke-23 kasus tersebut tersebar di sejumlah kapanewon, namun terbanyak di Kapanewon Bambanglipuro enam kasus; Kapanewon Jetis tiga kasus; Kapanewon Pleret dan Sedayu masing-masing dua kasus; Kapanewon Pundong, Imogiri, Banguntapan, dan Sewon masing-masing satu kasus.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengakui sejak sepekan terakhir kasus Covid-19 meningkat. Namun peningkatan kasus tersebut diakuinya bukan akibat dari libur lebaran Idulfitri dan liburan lainnya, melainkan karena adanya testing dan tracing di sejumlah lembaga pendidikan sebagai sampel untuk mengetahui tingkat kasus Covid-19 di kalangan siswa, guru, dan tenaga kependidikan.
“[Kasus Covid-19 meningkat] itu hasil survei Pembelajaran Tatap Muka. Bukan efek liburan,” kata Sri Wahyu, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (29/5/2022).
Ia mengungkapkan sebagian besar dari kasus Covid-19 tersebut juga merupakan siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).
Pria yang akrab disapa Oki ini mengatakan sampling kasus Covid-19 untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilaksanakan sejak 22 Mei lalu hingga 31 Mei mendatang. Proses pengambilan sampling dilakukan di sejumlah sekolah di 17 kapanewon secara terjadwal dan sesuai dengan kesanggupan di masing-masing sekolah.
“Survei PTM kami laksanakan mulai tanggal 22-31 Mei untuk tingkat SMP-SMA sederajat di 17 kecamatan secara terjadwal sesuai dengan kesanggupan sekolah yang terpilih,” ujar Oki.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Isdarmoko, mengatakan munculnya kasus Covid-19 di lembaga pendidikan karena ada survei kasus Covid-19 di sekolah selama PTM yang sudah berlangsung untuk mengetahui masih ada dan tidaknya kasus Covid-19 di lembaga pendidikan.
Dari hasil survei dan pengambilan sampel tersebut diakuinya memang masih ada kasus Covid-19, “Dan ternyata kasus Covid-19 masih ada,” ujar Isdarmoko.
Kendati demikian, tetap melanjutkan PTM yang sudah berlangsung. Sebab saat ini PTM rata-rata di sekolah sudah selesai tinggal ujian dan penilaian akhir tahun ajaran baru. Untuk siswa yang dinyatakan positif, kata dia, tetap tidak diperkenankan untuk berangkat ke sekolah melainkan isolasi di rumah.
Advertisement
Demikian dalam pembagian rapor nantinya juga siswa yang positif tidak boleh berangkat ke sekolah karena nilai akan dikirimkan langsung ke rumah atau tempat isolasi.
Advertisement
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Kena Covid, Korea Utara Salahkan Balon Udara dari Korea Selatan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kode QR untuk Beli BBM Bersubsidi Juga Akan Diterapkan di SPBU Sleman
- Nawu Sendang, Cara Warga Payungan Ungkapkan Syukur Sekaligus Bersihkan Pikiran
- Musim Liburan, Antrean Panjang Terjadi di Sejumlah Jalan di Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com 2 Juli 2022
- Jogja Macet, Wisatawan Diimbau Tak Bawa Kendaraan Masuk ke Malioboro
Advertisement
Advertisement
Advertisement