Advertisement

Ratusan Pecinta Burung Derkuku Berpartisipasi Rebutkan Piala Pakualam Cup VI

Media Digital
Senin, 13 Juni 2022 - 06:47 WIB
Jumali
Ratusan Pecinta Burung Derkuku Berpartisipasi Rebutkan Piala Pakualam Cup VI Suasana penyelenggaran Lomba Besar Seni Suara Alam Burung Derkuku Piala KGPAA. Pakualam Cup VI yang diselenggarakan pada Minggu (12/6/2022) di kawasan Alun-alun Selatan. - Harian Jogja / Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA — Sebanyak 222 peserta dari berbagai daerah memeriahkan Lomba Besar Seni Suara Alam Burung Derkuku Piala KGPAA. Pakualam Cup VI yang diselenggarakan pada Minggu (12/6/2022) di kawasan Alun-alun Selatan. Penyelenggaraan ini diharapkan mampu mendongkrak sektor wisata dan ekonomi kreatif di wilayah setempat.

Lomba Besar Seni Suara Alam Burung Derkuku Piala KGPAA. Pakualam Cup VI diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) DIY yang bekerja sama dengan Persatuan Penggemar Derkuku Seluruh Indonesia (PPDSI). Sebelumnya, acara ini sempat vakum selama dua tahun lantaran pandemi Covid-19.

Advertisement

Kepala Dispar DIY, Singgih Raharjo mengatakan, melihat tren perkembangan Covid-19 yang kian melandai dan penanganan pandemi yang semakin optimal pihaknya memutuskan untuk kembali menyelenggarakan lomba tersebut. Antusiasme peserta sangat signifikan pada penyelenggaraan lomba kali ini.

"Setelah dua tahun lalu tidak dilaksanakan karena pandemi Covid-19, tahun ini kita melaksanakan lagi lomba ini. Antusiasme peserta sangat luar biasa ya, lebih dari 200 peserta berpartisipasi dalam lomba ini dari berbagai daerah di Indonesia," ujarnya.

Menurut Singgih, dampak yang ditimbulkan dari penyelenggaraan event seperti lomba tersebut akan sangat beragam bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayahnya. Dengan ragam peserta yang terdiri dari berbagai wilayah, kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan kian tergerak lewat event ini.

"Dampknya pasti cukup banyak. Peserta kan dari berbagai daerah dan pastinya mereka menghabiskan waktu tidak hanya satu hari ini saja dan minimal tiga karena sebelumnya mereka harus survei lebih dulu sambil menikmati pariwisata yang ada di Jogja," jelasnya.

Di sisi lain penyelenggaraan lomba dinilainya juga berdampak pada pelaku usaha aksesoris burung dan juga perajin kandang yang cukup banyak di wilayah DIY. "Sekaligus dari sisi ekonomi kreatifnya, karena di sini juga cukup banyak para perajin sangkar dan aksesori pernak-pernik burung, tentu mereka gunakan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan itu semua," ungkapnya.

Sekretaris Panitia Lomba, Erwan Yuni menyebut, ada tiga kelas yang dilombakan dalam kegiatan itu yakni kelas pemula, kelas junior dan kelas senior. Adapun peserta datang dari wilayah Bali, Lombok, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Jawa Barat dan juga DKI Jakarta.

"Ada sebanyak 222 peserta yang ikut serta, di kelas pemula dibuka tiga blok, satu blok 36 gantangan dengan 108 burung. Kelas junior ada dua blok dengan 72 blok, dan kelas senior satu blok dengan 42 gantangan," kata Erwan.

Lomba dibuka dengan suguhan tari-tarian kemudian iring-iringan bergodo yang mengarak piala utama. Setelah seremonial selesai, lomba kemudian dibuka dan dinilai oleh dewan juri. Penilaian akan melihat lima indikator suara burung yakni suara depan, suara tengah, suara ujung, dasar suara dan gaya irama.

"Setelah dinilai oleh juri, itu nilainya akan direkap lebih dulu dengan rumus yang telah ditentukan oleh organisasi untuk menentukan para pemenang," jelasnya.

Pihaknya memutuskan untuk melakukan pembatasan dalam penilaian lomba lantaran banyak peserta yang benar-benar baru. Untuk kelas pemula nilai maksimal ada di angka 43,5 begitu juga dengan kelas junior. Jika terdapat peserta yang melebihi nilai dari yang telah dibatasi maka otomatis akan dinaikkan ke kelas di atasnya.

"Tujuannya untuk melindungi. Cuma di kelas senior yang kita tidak ada batas," ungkap Erwan.

Ketua Umum PPDSI, Muhammad Makrus mengapresiasi terwujudnya lomba tersebut setelah tertunda selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Menurutnya lomba tersebut sudah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan setiap bulan Juni.

"Dan, di September akan ada piala raja, itu merupakan agenda tetap. Semoga agenda ini tetap berjalan dan jadi temu silaturahmi bagian pecinta dekukur," kata dia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar

News
| Kamis, 18 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement