Daya Tampung PPDB Terbatas, Ini Strategi Pilih SMA Negeri di Jogja

Harianjogja.com, JOGJA--Disdikpora DIY menegaskan tidak semua lulusan SMP di seluruh DIY tertampung di SMA/SMK negeri. Orang tua harus cermat dalam mendampingi anaknya memilih sekolah dengan tidak memaksakan pada sekolah yang diinginkan.

Di Kota Jogja ada 11 SMA Negeri yang sebagian besar menjadi rebutan pendaftar baik dari dalam maupun luar DIY. Total daya tampung 11 sekolah tersebut pada PPDB 2022 ini sebanyak 3.132 kursi. Terdiri atas SMA 1 Jogja dan SMA 2 Jogja masing-masing 324 kursi, SMA 3 Jogja 252 kursi. Kemudian SMA 4, SMA 5, SMA 6, SMA 7 dan SMA 8 Jogja masing-masing memiliki daya tampung yang sama yaitu 288 kursi. Sedangkan SMA 9 252 kursi, SMA 10 216 kursi dan SMA 11 total memiliki 324 kursi.

“Sehingga tidak kalau pendaftarnya misalnya jalur zonasi melebihi daya tampung tentu tidak diterima semua. Sehingga tetap dilakukan seleksi menggunakan nilai gabung, rapor lima semester, nilai ASPD dan akreditasi sekolah,” kata Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya, Rabu (22/6/2022).

Di luar Kota Jogja, di Bantul ada 19 SMA, Gunungkidul 11 SMA, Kulonprogo 11 SMA dan Sleman ada 17 SMA. Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan Disdikpora DIY Suci Rohmadi menyatakan tidak semua lulusan SMP di DIY bisa tertampung di sekolah negeri. Mengingat kuota SMA dan SMK di DIY hanya sekitar 30.000 kursi, sedangkan lulusan SMP mencapai 53.000, dengan demikian ada sekitar 20.000 siswa yang mau tidak mau harus tergeser.

BACA JUGA: Pria Bantul yang Ajak Keluarganya Bunuh Diri di Sungai Opak Ditemukan Tak Bernyawa

“Enggak akan tertampung semua lulusan SMP, apalagi ditambah lulusan dari luar DIY, 1.200 dari luar DIY. Ketika daya tampung tidak cukup, harus ada seleksi, enggak mungkin semua akan tertampung di semua sekolah negeri. Jumlah sekolah negeri terbatas,” katanya.

Suci memberikan saran maupun tips bagi orangtua yang sedang mendampingi anaknya mengikuti seleksi PPDB 2022. Nilai gabungan menurutnya harus dicermati sedemikian rupa, jika merasa tidak mencukupi untuk bersaing pada sekolah yang diinginkan sebaiknya gunakan jalur zonasi.

“Kami menyarankan kita lihat nilai gabungan berapa, kalau nilai gabungannya tidak mencukupi untuk bersaing di sekolah yang kita inginkan ya lebih baik, cobalah ke zonasi,” ujarnya.

Tetapi kalau pun di zonasi juga berat, kata dia, sebenarnya masih ada solusi yang terbaik, yaitu memilih SMK karena mungkin peluangnya lebih besar. Mengingat SMK Negeri zonasinya seluruh DIY dan luar DIY.

“Tetapi kalau inginnya SMA, nilainya tidak bisa bersaing kemudian tidak bisa pakai jalur prestasi, bagaimana pun ya ke swasta. Swasta banyak yang bagus, kalau saya berprinsip anak jangan tidak sekolah di usia sekolah. Biasanya kalau swasta terkait dengan biaya, Pemda sebenarnya sudah membantu sekolah swasta dalam bentuk Bosda, pusat juga ada Bosnas. Ada beasiswa kartu cerdas,” ucapnya.

Adapun jadwal tahapan PPDB pekan ini yaitu pembuatan akun dan pengambilan token yang berlangsung sejak tanggal 21-24 Juni 2022. Disdikpora DIY hingga Rabu (22/6/2022) masih kedatangan banyak orangtua yang konsultasi terkait pendaftaran. Beberapa di antaranya ada yang merevisi sejumlah kesalahan, misalnya pada tahap verifikasi siswa telah memilih jalur afirmasi dalam seleksi PPDB, namun statusnya tidak muncul sebagai jalur afirmasi. Sehingga orangtua datang ke posko untuk merevisi.

“Secara umum memang masih ada yang datang ke posko tetapi jumlahnya menurun dibandingkan hari-hari sebelumnya. Prinsipnya yang datang kami layani sesuai dengan tahapan, karena saat ini sudah memasuki tahap pengambilan token, kalau verifikasi dokumen sudah pekan lalu,” kata Didik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News