Advertisement
Pemkab Sleman Siapkan Sejumlah Strategi Tangani Stunting

Advertisement
SLEMAN—Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang paling dasar akibat kekurangan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia. Di Kabupaten Sleman, angka kasus stunting masih cukup tinggi dan menjadi prioritas utama penanganan.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan penanganan stunting menjadi salah satu prioritas Pemkab dalam upaya mewujudkan Visi Bupati dan Wakil Bupati Sleman Periode 2021 – 2026 yaitu Terwujudnya Sleman Sebagai Rumah Bersama Yang Cerdas, Sejahtera, Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan dan Memiliki Jiwa Gotong Royong. "Sejahtera yang dimaksud yaitu terciptanya masyarakat yang adil makmur ditandai dengan derajat pendidikan dan kesehatan serta kondisi ekonomi masyarakat yang lebih baik," kata Danang, Rabu (29/6/2022).
Advertisement
Dia menjelaskan, Pemkab Sleman berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai target penurunan prevalensi stunting menjadi 14% pada 2024. Sebagai bentuk komitmen, Pemkab telah menetapkan sejumlah regulasi untuk akselerasi pencapaian target penurunan stunting.
Saat ini Pemkab Sleman memiliki regulasi terkait dengan penanganan stunting seperti Peraturan Bupati Sleman No.22.1/2021 tentang Percepatan Penanggulangan Stunting yang Terintegrasi; Peraturan Bupati Sleman No. 1.8/2021 tentang Jaring Pengaman Sosial; Peraturan Bupati No.28.3/2021 tentang Kewenangan Kalurahan dalam upaya Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Terintegrasi di Tingkat Kalurahan; serta Keputusan Bupati Sleman No. 12.3/2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sleman. "Targetnya adalah menurunnya angka anak balita stunting di Sleman di bawah lima persen pada 2026," katanya.
Adapun inovasi yang dilakukan Pemkab Sleman salah satunya melalui program Pecah Ranting Hiburane Rakyat atau Pencegahan Rawan Stunting, Hilangkan Gizi Buruk dan Tingkatkan Ekonomi Rakyat. Program ini, kata Danang, terdiri dari Gerakan Tanggulangi Anemia Remaja dan Thalasemia (Getar Thala), Gerakan Ajak Menimbang Cegah dan Atasi Stunting (Gambang Stunting), serta Program Pemberian Makanan Tambahan melalui Warung Sembada. "Dengan inovasi tersebut berhasil meningkatkan status gizi ibu hamil kekurangan energi kronis [KEK] sebesar 50% serta menekan angka stunting di Sleman, sehingga satu dari lima balita beresiko stunting di Sleman dapat berstatus normal," kata Danang.
Intervensi spesifik dilakukan di antaranya dengan pemberian makanan tambahan (PMT), suplementasi zat besi dan asam folat, suplementasi vitamin A, distribusi garam beryodium, dan promosi IMD, ASI eksklusif. Sedangkan intervensi sensitif di antaranya dengan edukasi konseling perubahan perilaku, penyediaan air minum dan sanitasi, pelayanan gizi dan kesehatan, akses pangan bergizi, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pelatihan pemberian makan bayi dan anak (PMBA) dan konseling gizi.
"Saya sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sleman berharap stunting di Kabupaten Sleman semakin menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Senator Amerika Serikat Berpidato 25 Jam, Kecam Presiden Trump
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Berikut Jadwal Angkutan Shuttle Rute Malioboro-Parangtritis. Cukup Bayar Rp11.600
- Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 2 April 2025, Perhatikan. Ini Jadwal KRL Solo Jogja dari Stasiun Palur Sampai Tugu Jogja, Khusus Libur Lebaran hingga 13 April 2025
- Jadwal dan Rute Trans Jogja ke Tempat-Tempat Wisata
- Hari Kedua Lebaran, 2.000 Kendaraan Masuk Malioboro Per Jam
- Ingin ke Malioboro Hari Ini, Perhatikan Kantong Parkir dan Rekayasa Lalin Berikut Ini
Advertisement
Advertisement