Tawaran Transmigrasi Tak Laku di Kulonprogo, Kenapa?
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO -- Kuota transmigrasi Kulonprogo tahun ini tidak terpenuhi. Pandemi Covid-19 dan berkembangnya lapangan kerja di Kulonprogo disinyalir jadi pemicu turunnya minat warga Kulonprogo melakukan transmigrasi tahun ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo, Nur Wahyudi menerangkan dari enam kuota transmigrasi yang disediakan untuk Kulonprogo tahun ini, hanya dua KK yang mendaftar sebagai calon transmigran.
Advertisement
BACA JUGA: Duh..Truk Tangki Pengangkut Tinja Terperosok di Kulonprogo
Dengan begitu, sisa kuota pun lantas dialokasikan ke Kabupaten/Kota lainnya di DIY. "Setiap tahun kami hanya dapat jatah dari provinsi. Kalau jatahnya sebenarnya lebih [dari dua] tetapi peminatnya ya hanya itu, hanya dua. Jatahnya ada enam, tetapi yang empat kemudian terus direalokasikan ke kabupaten yang lain," kata dia, Sabtu (2/7/2022).
Tidak terpenuhinya kuota transmigrasi tahun ini ditengarai terjadi karena adanya pandemi Covid-19. Kemungkinanannya pendaftar urung berangkat karena telah mendapat pekerjaan di Kulonprogo maupun di pulau Jawa.
"Karena kemarin itu ibaratnya sudah ada yang pengin ke sana, tetapi karena pandemi Covid kemarin, banyak yang terus sudah dapat kerjaan. Rata-rata itu sudah dapat pekerjaan sehingga enggak jadi berangkat," tandasnya.
Padahal menurut catatan Wahyudi, jumlah KK transmigran yang berangkat sebelum pandemi Covid-19 jadi di atas capaian sekarang. Kuota transmigrasi bisa penuh karena minat yang tinggi dari pada warga sebelumnya. "Karena dapat pekerjaan di Jawa, terus enggak jadi berangkat. Saya tanya itu," ujarnya.
BACA JUGA: Dua Truk Tabrakan Tepat di Tengah Jalan di Temon Kulonprogo
Tidak terpenuhinya kuota keberangkatan calon transmigran dari Kulonprogo ini belum dipastikan akan membuat kuota transmigrasi Kulonprogo ke depannya berkurang. Dijelaskan Wahyudi, bertambah atau berkurangnya kuota nantinya akan tergantung berapa jumlah kuota transmigrasi provinsi DIY.
Untuk mengantisipasi ketidakterisian kuota transmigrasi ke depannya, mulai sekarang Wahyudi akan menginventarisasi ke mana sebenarnya tujuan transmigrasi yang diinginkan para transmigran. "Karena sekarang ini, transmigrasi lebih banyak ke Indonesia bagian Timur, Sulawesi, Kalimantan, terus yang barat itu cuma Sumatra Selatan. Sumatra Selatan pun terbatas kuotanya," terangnya.
"Sosialisasi kami fokuskan di padukuhan. Kami petakan kira-kira minat transmigrasi yang ada. Kami dasarkan pada topografi mungkin di daerah-daerah pegunungan yang perkiraan ada minat. Terus mungkin ada informasi, karena juga enggak banyak satu tahun paling 12 kali edukasi," jelasnya.
Sosialisasi tentang transmigrasi juga bakal diselipkan pada sejumlah kegiatan Disnakertrans. "Misalnya ketika sosialiasi padat karya, pelatihan kerja, itu kami sampaikan barangkali ada yang minat. Terus nanti dapat lahan dua hektare, terus dapat jaminan hidup selama satu tahun, pemberangkatan juga gratis menggunakan pesawat sampai lokasi," tambahnya.
Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo, Muhtarom Asrori menilai tidak terpenuhi kuota transmigrasi tahun ini bisa dimungkinkan potensi lapangan pekerjaan yang meningkat di Kulonprogo pasca beroperasionalnya bandara.
Aspek ini menurut Muhtarom bisa jadi sebab kuota transmigrasi yang tidak terpenuhi. "Karena kan efek dari adanya bandara, efek dari adanya hotel itu kan mendatangkan orang banyak. Sehingga sektor informal itu banyak pilihan, di dalam pekerjaan sektor informal," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement