Advertisement

Bisnis Perbungaan Ren Florist Terus Berkembang

Abdul Hamied Razak
Senin, 04 Juli 2022 - 07:07 WIB
Sirojul Khafid
Bisnis Perbungaan Ren Florist Terus Berkembang Aulia Hastin bersama Afer Al Rasyid disela kegiatan Folkatory yang digelar Ren Florist di Jalan Cenderawasih, Caturtunggal, Depok, Sleman, Sabtu (2/7/2022). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Diusianya yang kelima tahun ini, bisnis Ren Florist brand toko bunga asal Jogja terus berkembang. Ren Florist bahkan menjadi satu-satunya brand yang membuka usahanya di rumah sakit.

Founder Ren Florist, Aulia Hastin mengatakan awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia, hampir semua lini bisnis terpuruk. Termasuk penjualan bunga. Hampir tiga bulan saat awal pandemi Covid-19, Ren Florist tidak beroperasi. Kondisi tersebut bukan lantas membuat mereka diam dan pasrah, namun terus berupaya meningkatkan penjualan bunga.

Advertisement

"Orang sering beranggapan penjualan bunga terbatas dan hanya laku pada momentum tertentu, seperti wisuda. Padahal segmentasi bisnis bunga ini jangkauanya sangat luas," kata Hastin di sela kegiatan Folkatory ke-3 di Ren Florist, Jalan Cendrawasih Nomor 3, Caturtunggal, Depok, Sleman, Sabtu (2/7/2022).

BACA JUGA: Cari Wisata Alam yang Ramah untuk Anak saat Liburan Sekolah? Coba Destinasi yang Satu Ini

Sebagai brand bunga terbesar se-DIY dan Jawa Tengah, kata Hastin, segmen pasar perbungaan sekitar 35% berasal dari kalangan profesional, 25% dari mahasiswa, dan sisanya 40% terbagi dalam beberapa segmen seperti perhotelan, perkantoran, event organizer, dan lain-lainnya.

"Saat penerapan PPKM misalnya, kami justru dapat pesanan atau permintaan bunga ke rumah-rumah sakit. Baik buat para tenaga kesehatan yang tidak bisa pulang atau buat pasien yang menjalani isolasi. Ini juga yang menjadi alasan kami membuka gerai di Rumah Sakit JIH," katanya.

Pembukaan Ren Florist di RS JIH merupakan yang pertama di Indonesia. Sambutan masyarakat akan hal itu juga cukup baik. "Bunga itu sangat baik untuk mental health kita. Kami pernah kolaborasi dengan Pijar Psikologi mengadakan kelas merangkai bunga dan sharing session mental health, buat healing. Kami juga pernah merangkai bunga bersama panti jompo, itu sangat berkesan sekali," ujar Hastin.

BACA JUGA: Liburan Sekolah, Pengelola Objek Wisata di Sleman Panen

Ren Florist masih akan mengembangkan bisnis perbungaan dengan menyasar supermarket. Hal itu dilakukan untuk lebih mendekatkan bunga dengan masyarakat. Tujuannya agar perbungaan ini bisa menjadi lifestyle dan budaya masyarakat. Untuk range harga, katanya, bisa sesuai dengan kebutuhan konsumen.

"Untuk opsi jajan bunga, membeli bunga satu tangkai bahkan beli daunnya boleh. Beli satu tangkai bunga bisa Rp2.000, Rp3.000, atau Rp5.000 atau bisa sampai Rp5 juta, tergantung banyak dan jenisnya," ujarnya.

Co-Founder Ren Florist, Afer Al Rasyid, mengatakan untuk melayani kebutuhan bunga mereka juga membuat kampanye jajan bunga setiap hari Senin. Kampanye ini mengajak konsumen untuk membeli bunga setidaknya untuk diri sendiri. "Kami memiliki beragam bunga baik yang fresh maupun kering, impor, maupun lokal. Yang paling disukai masih mawar, matahari, lili, dan beberapa jenis bunga lainnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 16:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement