Advertisement

Festival Keroncong Pesisiran Mataraman Kembalikan Kejayaan Pantai Samas

Ujang Hasanudin
Senin, 05 September 2022 - 12:37 WIB
Budi Cahyana
Festival Keroncong Pesisiran Mataraman Kembalikan Kejayaan Pantai Samas Dinas Pariwisata Bantul sukses menggelar Festival Keroncong Pesisiran Mataraman di kawasan wisata Pantai Samas pada Sabtu (3/9/2022) malam. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pariwisata Bantul sukses menggelar Festival Keroncong Pesisiran Mataraman di kawasan wisata Pantai Samas pada Sabtu (3/9/2022) malam. Festival dalam rangka memperingati satu dasawarsa Undang-undang Keistimewaan DIY tersebut bakal digelar rutin setiap tahun untuk mengembalikan kejayaan Pantai Samas.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, mengatakan Festival Keroncong Pesisiran Mataraman merupakan bagian dari rangkaian Festival Segoro Kidul yang menghadirkan sejumlah event di wilayah pesisir selatan. Sebelumnya digelar Festival Kuliner Mataraman di Laguna Depok.

Advertisement

Kemudian Njalajah Mbantul Milang Kori, lalu pada 10 September akan diadakan Syimphony Gumuk Pasir di Gumuk Pasir Parangtritis, pada 24 September Festival Lampion di Pantai Widuri. Berbagai event tersebut merupakan bagian dari mengangkat potensi wisata kawasan pantai selatan.

Festival Keroncong Pesisiran Mataraman ditonton ratusan warga dan wisatawan yang menikmati sajian atraksi musik keroncong. Namun keroncong yang dihadirkan bukan keroncong klasik yang cenderung mendayu-dayu, melainkan keroncong modern dan milenial yang dibawakan oleh Kawula Alit dan Sekar Arum dari Sekolah Menengah Musik (SMM), serta Paksi Katon Band. Selain itu beberapa kesenian lokal dari Kalurahan Srigading juga tampil.

Festival Keroncong Pesisiran Mataraman ini diakui Kwintarto bagian dari mengangkat kembali kejayaan Pantai Samas dan kegiatan itu menjadi branding Pantai Samas, “Event ini lebih pada recovery Pantai Samas agar Samas dulu pantai selatan pertama kali terkenal di DIY beroperasional jauh sebelum Parangtritis terkenal saatnya bisa terkenal kembali. Keroncong Pesisiran Mataraman ini harapan orang datang ke Samas mencari hiburan yang sehat,” kata Kwintarto.

Kwintarto mengatakan Festival Keroncong Pesisiran Mataraman yang didukung Dinas Pariwisata DIY dan Paniradyo Kaistimewaan tersebut akan rutin digelar di Pantai Samas setiap tahun, “Festival Keroncong Pesisiran Mataraman ini menjadi branding Pantai Samas sehingga Samas menjadi ramai kembali,” katanya.

Pantai Samas sempat jaya pada era 1980an jauh sebelum Parangtritis terkenal. Namun setelah ada Jembatan Kretek 1 jadi, wisatawan mulai beralih ke Parangtritis. Pamor Pantai Samas lambat laun mulai pudar, bahkan lebih dikenal sebagai kawasan prostitusi dan minuman keras.

Kwintarto juga mengapreasiasi warga Kalurahan Srigading yang terus berupaya mengembalikan Samas yang berorientasi pada wisata. Ia meminta warga tidak perlu khawatir karena Pemkab Bantul dan Pemda DIY akan terus mendorong Samas menjadi destinasi wisata dengan menghadirkan berbagai event. Selain itu juga penataan akan terus dilakukan untuk keamanan dan kenyamanan wisatawan. Sehingga ke depannya dapat memperbaiki perekonomian warga Dusun Ngepet pada khususnya dan juga Srigading pada umumnya.

“Saya bayangkan andai kata setiap minggu di sini hadir 3.000 wisatawan dan tiap wisatawan belanja Rp20.000 saja akan ada uang puluhan juta beredar. Kalau Rp5.000 dikalikan saja, kalau Rp100.000 bisa dibayangkan,” katanya. Karena itu pihaknya meminta Pemerintah Kalurahan Srigading, Pokdarwis Samas, dan warga sama-sama mendukung recovery Pantai Samas supaya menjadi unggulan kembali wisata pantai selatan di Bantul.

Ia berharap Festival Keroncong Pesisiran Mataraman yang didanai dana kesitimewaan akan terus belanjut. Kegiatan tersebut diakuinya juga sesuai dengan cita-cita Gubernur DIY yang ingin menjadikan pesisir selatan menjadi halaman muka DIY. Harapannya pantai selatan DIY ini bisa membawa kesejahteraan warganya.

Kepala Bagian Pelayanan dan Umum Paniradya Kaistimewaan DIY, Aryanti Luhur Tri Setyarini, yang hadir dalam kesempatan tersebut menyamapiakan bahwa Ngarso Dalem telah menyampaikan visi misinya untuk periode 2022-2027 yang salah satu fokusnya adalah pemberdayaan kawasan selatan di samping reformasi kalurahan dan pengembangan budaya serta pemanfaatan teknologi informasi.

Yang dilakukan Dinas Pariwisata Bantul dan DIY saat ini merupakan dukungan visi misi Gubernur DIY untuk mencapai apa yang dicita-citakan Sultan agar kawasan pesisir selatan atau samudera menjadi tempat hidup, berkehidupan, dan memberi penghidupan bagi masyarakat.

“Bagaimana samudera bisa memberi penghidupan pada warga dan jadi halaman muka. Ke depan PR masih banyak terus support apa yang jadi cita-cita bisa tercapai,” kata Aryanti. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Warga Iran Dukung Langkah Pemerintah Menyerang Israel

News
| Sabtu, 20 April 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement