Harga Tanah Kadung Naik, Warga yang Lahannya Tergusur Tol Jogja Bawen Berharap Ganti Rugi Lebih Tinggi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sosialisasi rencana pengadaan tanah penambahan lahan untuk pembangunan Tol Jogja Bawen hari terkhir berlangsung di Kantor Kalurahan Tambakrejo, Kecamatan Tempel, Sleman, Selasa (6/9/2022). Warga tak menolak proyek jalan tol, tetapi meminta ganti rugi lebih tinggi karena harga tanah di sekitarnya sudah telanjur naik.
Salah satu warga terdampak, Sumarlan, mengatakan satu bidang lahannya di Tambakrejo akan tergusur penambahan lahan Tol Jogja Bawen. Namun ia belum memastikan berapa luas tanah yang terdampak. “Belum tahu karena belum diukur,” ujarnya.
Advertisement
BACA JUGA: Duh, Data 3.000 PNS Bocor dan Dijual Bebas! Isinya NIK hingga Rekening
Tak hanya pada penambahan lahan, tanahnya pun juga terkena kepras pada rencana awal pembangunan tol Jogja-Bawen, meski hanya sedikit. “Dulu cuma kena sedikit, tujuh meter, dapetnya [ganti rugi] cuma Rp6,9 juta,” ungkapnya.
Ia kini lebih senang dan berharap mendapatkan ganti rugi yang lebih besar karena kemungkinan lahan yang terdampak pun lebih luas. “Kalau bisa lebih besar dari yang dulu,” katanya.
Hal serupa juga diungkapkan warga lainnya, Rini. Ia menceritakan tanahnya sudah terkena proyek sebelum ada penambahan lahan Tol Jogja Bawen, tetapi ganti rugi yang diterima menurutnya terhitung kecil. Apalagi, harga tanah di sekitar lahan tol kini kian meningkat.
Ia sempat kesulitan mencari lahan pengganti dengan luas dan status yang sama. “Yang kemarin kami tukar tanah, kami kesulitan mencari tanah pengganti karena harganya lebih tinggi,” ungkapnya.
Dia berharap ganti rugi penambahan lahan ini bisa lebih bagus daripada sebelumnya. “Kami mohon harganya lebih bagus dari yang kemarin. Karena tanah di sini sudah mahal sejak ada proyek tol," ujar dia.
Sosialisasi hari terakhir ini mengundang masyarakat dari Kalurahan Sumberejo dan Tambakrejo, dengan jumlah bidang masing-masing 12 dan 59 . Selama, sosialisasi tidak adanya warga yang menolak rencana tersebut.
PPK Pengadaan Lahan Tambahan Tol Jogja Bawen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Muhammad Mustamir, menjelaskan penambahan lahan diperlukan demi pelestarian cagar budaya Selokan Mataram.
BACA JUGA: Siap-Siap! Bansos BBM di Sleman Cair Dua Sampai Tiga Hari Lagi
“Yang kedua, ada beberapa alasan teknis, seperti penyesuaian desain drainase, perubahan sebagian area yang elevated [melayang], juga pada area timbunan,” ungkapnya.
Dengan kebutuhan tersebut, penambahan yang diperlukan sebesar 23,12 hektare di tiga kecamatan, yakni Mlati, Seyegan dan Tempel. “Tetapi hanya di titik tertentu sesuai dengan kebutuhan tadi. Mudah-mudahan bisa berjalan lancar sampai warga menerima uang ganti rugi,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Jadi Tersangka Pemerasan dan Gratifikasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Catat! Ini Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Pekan Terakhir November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Minggu 24 November 2024: Hujan Ringan hingga Petir
- Jadwal Bus Damri Titik Nol Kilometer Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Minggu 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Pekan Terakhir Bulan November 2024
- Menteri Kebudayaan Fadli Zon Akan Upayakan Pemulangan Manuskrip Kraton Jogja Tersimpan di Inggris
Advertisement
Advertisement