Hotel Ibis dan Mal Malioboro Ditarik Pemda DIY, PHRI Minta Karyawan Dipecat Agar Dipekerjakan Kembali
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY berharap managemen baru eks Hotel Ibis Malioboro bisa menampung eks karyawan hotel yang di PHK. Hal itu bertujuan untuk menjaga kondusifitas suasana di Jogja.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan hingga kini belum mendapat informasi resmi dari pihak manajemen, terkait alih aset hotel Ibis Malioboro ke Pemda DIY. Ia belum dapat berkomentar banyak terkait masalah tersebut. Hanya saja ia meminta agar ada solusi yang bijak bagi karyawan eks hotel tersebut.
Advertisement
"Kami harapkan ada solusi yang bijak untuk karyawan yang bekerja di Ibis Malioboro yang sudah lama, manajemen baru bisa menampung mereka. Agar situasi kondusif dan dunia perhotelan terjaga," kata Deddy usai pembukaan Jogja International Travel Mart (JITM) di Hotel Royal Ambarrukmo Jogja, Selasa (13/9/2022).
Dijelaskan Dedy, ada sekitar 384 karyawan di hotel tersebut. Dia berharap agar managemen baru hotel bisa membuka kembali rekruetmen karyawan dan memprioritaskan eks karyawan hotel tersebut. "Saya kira Jogja itu Istimewa. Guyub sesarengan ada di sana. Itu harapan saya," ujarnya.
Untuk diketahui, eks karyawan Hotel Ibis Malioboro dan Malioboro Mall menyayangkan PHK yang dilakukan managemen hotel setelah pengambil alihan aset oleh Pemda DIY. "Kami prihatin dengan PHK ini karena dilakukan tiba-tiba. Kami down karena banyak yang di PHK merupakan tulang punggung keluarga," Perwakilan Serikat Pekerja Mandiri Ibis Malioboro Sutopan Basuki.
Ia dan karyawan yang terkena PHK lainnya juga belum mendapat kepastian untuk bisa bekerja kembali dari manajemen baru. Dia berharap agar eks karyawan hotel bisa kembali bekerja. "Kalau informasinya ada seleksi lagi. Daftar lagi. Jadi tidak secara otomatis dialihkan," kata Topan.
BACA JUGA: Sejumlah Warga Jogja Adukan Persoalan Bansos BBM Bermasalah ke Forpi
Saat Harianjogja.com mendatangi eks hotel Ibis Malioboro Selasa (13/9/2022), nyaris tidak ada aktivitas berarti di hotel tersebut. Beberapa petugas keamanan (satpam) masih terlihat berjaga. Papan nama hotel sudah ditutup kain baik yang berada di gedung utama maupun pintu luar hotel.
Kondisi berbeda saat memasuki kawasan Mall Malioboro. Aktivitas ekonomi di pusat perbelanjaan tersebut berjalan seperti biasa. Tenant dan boot penjualan masih beroperasi seperti biasa. Hanya saja jumlah pengunjung di mal tersebut masih sangat sedikit.
Pemilik Farah Button, Sutardi mengatakan ia masih menunggu kelanjutan dari proses peralihan tersebut. "Dari pihak tenant lama dan baru belum ada keputusan pasti, karena baru diinfo kemarin sore ke semua tenant. Kami masih menunggu kepastian dari pihak manajemen," katanya.
Ia menjelaskan, untuk manajemen lama sudah berjanji mengembalikan uang sewa yang tersisa, sementara administrasi per hari Selasa (13/9/2022) sudah beralih ke manajemen baru. Namun ia enggan menjelaskan sisa biaya sewa yang akan dikembalikan. "Kami masih menunggu kepastian," katanya.
Adapun managemen lama dari PT YIS (Yogya Indah Sejahtera) masih enggan untuk menanggapi proses peralihan tersebut. "Mohon maaf dari manajemen tidak (mau) mengeluarkan statement. Terima kasih," jawab salah satu staff humas PT YIS Rena Ranindita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Jumat 22 November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
- Jadwal Pemadaman Jumat 22 November 2024: Giliran Depok dan Pasar Godean
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Akhir Pekan Bulan November 2024
Advertisement
Advertisement