Advertisement
Selama Pandemi, UII Beri Keringanan SPP Mahasiswa hingga Rp105 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Sebagian besar kampus di Jogja terdampak selama pandemi Covid-19. Selain jumlah pendaftar mahasiswa baru menurun, kampus juga dituntut mahasiswanya memberikan potongan SPP untuk meringankan. UII memberikan keringan SPP mahasiswa mencapai Rp105 miliar selama pandemi.
Rektor UII Profesor Fathul Wahid menyadari bahwa kampus yang postur mahasiswanya dari kelas menengah ke bawah langsung terdampak di tahun pertama pandemi. Saat tabungan publik semakin menipis, kampus menengah pun mulai terdampak. Ketika memasuki tahun ketiga dan kehidupan menjadi semakin normal, ternyata keadaan tidak lantas membaik. Dampak yang dirasakan oleh banyak kampus semakin nyata. Salah satunya adalah ketercapaian cacah mahasiswa baru yang jauh di bawah target. Bisa jadi karena perekonomian belum sepenuhnya pulih dan tabungan publik belum terisi kembali.
Advertisement
“UII meski terdampak, masih dapat bertahan dan terus berkembang. Semuanya tidak mungkin tanpa dukungan dari banyak pihak, termasuk mahasiswa dan keluarganya. Selama pandemi, UII telah dimampukan oleh Allah memberi potongan SPP lebih dari Rp105 miliar,” kata Fathul saat memberikan sambutan Wisuda sebagaimana rilis yang diterima, Minggu (25/9/2022). Dalam kesempatan itu UII mewisuda 1.180 lulusan, terdiri atas 88 ahli madya, 1.033 sarjana, 55 magister dan 4 doktor.
Baca juga: Kurangi Kecanduan Gawai, Anak-Anak di Pantai Krakal Diajak Lomba Layangan
Fathul menegaskan selain memberikan keringanan SPP mahasiswa hingga Rp105 miliar, UII tidak melakukan pengurangan gaji dan pemberhentian pegawai. Meski hasil survei yang dilakukan Aptisi DIY menunjukkan bahwa hanya 27% perguruan tinggi swasta yang tidak mempunyai masalah keuangan.
“Dalam konteks ini, saya mengajak lulusan untuk terus mengasah kecakapan sosial, mempertajam kepedulian sosial, dan mencari cara untuk selalu dapat berkontribusi di tengah-tengah masyarakat yang masih timpang dalam banyak hal," katanya.
Pandemi Covid-19 semakin menyadarkan bahwa semua yang dapat digitalkan akan didigitalkan. Sehingga mempercepat proses digitalisasi di banyak sektor, tak terkecuali di sektor pendidikan. Banyak praktik baik yang masih diteruskan dan bahkan ditingkatkan, termasuk perbaikan layanan digital dan pengembangan konten pembelajaran digital untuk meningkatkan pengalaman pembelajaran mahasiswa. Sebagai ilustrasi lain, lanjutnya, dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat menjadi saksi layanan digital di sektor bisnis berkembang sangat cepat.
“Saat ini, kita bisa mendapatkan beragam layanan hanya melalui ponsel, termasuk pemesanan tiket perjalanan, pemesanan hotel, pembelian beragam produk, dan bahkan layanan mobilitas,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Perkuat Sinergi Pengamanan Instalasi dan Aset Ketenagalistrikan, PLN-Polda Jawa Tengah Melakukan PKT
Advertisement

Jumlah Peminat Tinggi, KAI Bakal Perbanyak Rangkaian Kereta Panoramic dan Luxury
Advertisement
Berita Populer
- Dialog Kemerdekaan Pers, Kekerasan Terhadap Jurnalis Masih Tinggi
- Warga Bumijo Olah Sampah Menjadi Eco Enzyme
- Puspaga Prima DIY Siap Mendampingi Keluarga
- Libur Sekolah, Banyak yang Ingin ke Jogja, PHRI Targetkan Okupansi 100%
- Menteri Nadiem Makarim Minta ASPD Dihapus karena Membebani Siswa, Ini yang Akan Dilakukan Disdikpora DIY
Advertisement
Advertisement