Advertisement

Jelang JAFF 2022, 4 Film Pendek Ini Diputar saat Peringatan Peristiwa G30S/PKI

Arief Junianto
Sabtu, 01 Oktober 2022 - 06:57 WIB
Arief Junianto
Jelang JAFF 2022, 4 Film Pendek Ini Diputar saat Peringatan Peristiwa G30S/PKI Suasana saat pemutaran JAFF Movie Night di Auditorium IFI-LIP, Jogja, Jumat (30/9/2022). - Harian Jogja/Arief Junianto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA — Sebanyak empat film pendek dipilih sebagai penanda digelarnya Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2022.  Pemutaran keempat film yang dikemas dalam acara bertajuk JAFF Movie Night itu dilakukan di Auditorium IFI-LIP, Jogja, Jumat (30/9/2022).

Keempat film itu, masing-masing adalah On the Origin of Fear (2016) karya Bayu Prihantoro; C’est la Vie (2017) karya Ratrikala Bhre Aditya; The Fox Exploits, the Tiger’s Might (2015) karya Lucky Kuswandi; dan My Family, My Films, My Nations (1998) karya Garin Nugroho.

Advertisement

Berdurasi 12 menit, film On the Origin of Fear (2016) menampilkan sosok aktor Pritt Timothy yang memainkan peran sebagai seorang dubber. Film ini menyoroti fakta sejarah kelam penyiksaan yang ada dalam adegan film G30S/PKI.

Adapun C’est la Vie merupakan film yang menampilkan kisah haru seorang tahanan politik yang dibuang ke Pulau Buru. Sementara The Fox Exploits, the Tiger’s Might mengisahkan dua remaja yang hidup di antara kelindan kekuasaan dan seksualitas di sebuah kota kecil.

BACA JUGA: Dukung Raperda Retribusi Tenaga Kerja Asing, Begini Penjelasan Kadin Jogja

Terakhir, My Family, My Films, My Nations merupakan film esai karya Garin Nugroho yang terbilang “langka” di acara pemutaran film Tanah Air. Film berdurasi 35 menit ini berisikan enam film pendek yang mengisahkan tentang kehidupan masyarakat kelas bawah di era menjelang Reformasi dari beberapa sudut pandang, yakni seorang suami, ibu, anak-anak, keluarga, dan negara.

Garin Nugroho menceritakan betapa sulitnya proses produksi film tersebut. Sebagai film esai, My Family, My Films, My Nations bisa dibilang film yang tak banyak diproduksi oleh sineas Tanah Air ketika itu.

Film tersebut, kata Garin, menjadi salah satu caranya untuk memandang sekaligus memotret bagaimana wajah asli Indonesia sebelum era 1998. “Selama proses pengambilan gambar, kami dikawal banyak aparat, diintai banyak intelkam,” kata Garin secara virtual seusai pemutaran film.

Sementara itu, Kurator JAFF Movie Night, Andika Wahyu mengatakan keempat film itu dipilih bukan tanpa alasan.

Salah satu pertimbangannya adalah momentum peringatan G30S/PKI. Menurutnya, keempat film itu memiliki benang merah terkait dengan sejarah kelam Indonesia tersebut.

Baginya, momentum G30S/PKI yang terjadi pada 1965 memiliki keterkaitan dan rentetan panjang dengan periode-periode sosial politik setelahnya.

Oleh karena itulah, perlu adanya sebuah pembicaraan panjang terkait hal-hal yang menurutnya memang “belum selesai” tersebut.

“Menurut saya, ada yang belum selesai dengan persoalan G30S/PKI. Tidak cuma urusan yang terjadi pada 1965, sampai orde setelahnya pun demikian. Bahkan sampai era sekarang,” kata Andika.

Hal-hal yang “belum selesai” itu, kata Andika, terbilang sangat kompleks. Mulai dari kebenaran sejarah soal peristiwa G30S/PKI itu sendiri, hingga rentetan sejarah setelahnya yang berdampak pada dinamika sosial dan politik di Indonesia.

“Setidaknya, empat film yang saya pilih itu cukup mewakili, betapa sampai detik ini, trauma [atas peristiwa G30S/PKI] dan ketidaktahuan kita atas sejarah kelam itu masih menjadi hal yang belum selesai. Ini menjadi teror tersendiri bagi kita kan,” ucap Andika.

Tahun ini, JAFF rencananya digelar pada 26 November sampai 3 Desember 2022. Sebagai rangkaian pre-event, digelar beberapa acara pemutaran film.

Selain JAFF Movie Night, pemutaran film bertajuk JAFF Open Air Cinema telah digelar di Taman Legawong, Umbulharjo, Jogja, Sabtu (24/9/2022). Rencananya, JAFF Open Air Cinema juga akan digelar di Ruas Bambu Nusa, Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Sleman, Sabtu (1/10/2022) malam WIB yang akan menampilkan pemutaran film produksi artis Nicholas Saputra berjudul Semesta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement