Kalurahan Didorong Ajukan Program Arsitektur Gaya Yogyakarta

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Paniradya Kaistimewan DIY mendorong kalurahan agar mengambil peluang pemanfaatan dana keistimewaan melalui program pembangunan arsitektur gaya Yogyakarta.
Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, menjelaskan program arsitektur gaya Yogyakarta merupakan salah satu upaya Pemda DIY agar masyarakat dapat merasakan dana keistimewaan. Adapun sejumlah program yang sudah berjalan adalah pembangunan kawasan dengan bangunan arsitektur gaya Yogyakarta sebagai tempat pengembangan ekonomi.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Kemudian pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) dan program menopengi situs atau membangun rumah di sekitar situs cagar budaya. Dari seluruh program tersebut, semangat butuh keaktifan kelurahan. Oleh karena itu ia mendorong agar kalurahan aktif terhadap program tersebut.
"Intinya kami kalau ada konsep diajukan kemudian disepakati dan itu berguna bagi masyarakat ya ayo dilaksanakan. Kami sangat terbuka memberikan peluang bagi setiap kalurahan. Harapannya pada akhirnya bisa memberikan dampak ekonomi," katanya belum lama ini.
BACA JUGA: Kecam Pimpinan Panti Asuhan yang Cabuli Anak Asuhnya, Perindo DIY Akan Dampingi Korban
Ia mengatakan masyarakat bisa melihat potensi wilayahnya terkait pengembangan kemudian diusulkan ke kelurahan. Selanjutnya lurah memiliki peran penting dalam proses pengajuan setiap program arsitektur gaya Yogyakarta tersebut. Paniradya Kaistimewan DIY siap diajak diskusi terkait pengajuan proposal baik secara online maupun offline.
"Masyarakat bisa memilih, silahkan kira-kira program apa yang sekiranya bisa diajukan. Intinya ada tempat di mana, masyarakat punya potensi apa, didiskusikan agar jadi tidak sekadar usulan. Di lapangan setuju tidak, lurahnya ditanting [diberi tanggungjawab] berani tidak, jadi tidak sekadar proposal, kalau hanya proposal. Diskusi bisa dilakukan dengan berbagai cara bisa secara online," ucapnya.
Aris mengatakan salah satu program yang dapat dimanfaatkan adalah menopengi rumah warga di sekitar situs cagar budaya. Program ini sudah berjalan di sekitar Situs Kerto, Pleret, Bantul. Beberapa rumah di sekitar situs dibangun atau diperbaiki dengan bangunan gaya Yogyakarta. Program ini digulirkan agar rumah sekitar situs juga mendapatkan manfaat dan utamanya tidak kumuh.
BACA JUGA: Waswas Gedung Ambruk, Siswa SDN di Bantul Ini Tetap Bersekolah
"Yang ditopengi itu adalah situs jangan sampai hanya situsnya diurus tetapi masyarakat sekitarnya tidak diurus. Harapannya masyarakat mendapatkan manfaat dari pembangunan situs, salah satu dengan memfasilitasi pembangunan rumah warga di sekitarnya agar tidak kumuh," ujarnya.
Ia mengatakan dalam setiap program keistimewaan butuh komitmen dari seluruh sistem di kelurahan serta masyarakat. Karena komitmen itu yang dapat mempercepat proses pembangunan yang sepenuhnya diserahkan kepada kelurahan. "Ada desa memang larinya cepat dikerjakan secara cepat karena komitmen kelurahan dan masyarakat. Kalau yang lambat mengawalnya kami harus konsenrasi," katanya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rafael Alun Jadi Tersangka Kasus Gratifikasi, KPK Sita Puluhan Tas Mewah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- THR Bermasalah, Pekerja di Jogja Bisa Berkonsultasi ke Posko Ini
- Tol Tersambung ke YIA, Ini Kata Pemda DIY Soal Tol jogja Cilacap
- Bantul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sebabkan 25 Titik Bencana
- Resmi! Dapil dan Alokasi Kursi DPRD di DIY untuk Pemilu 2024 Tidak Berubah
- Siap-Siap! Sejumlah Jalan di Sleman Ini Diprediksi Macet Saat Mudik Lebaran
Advertisement