Advertisement

Promo November

Warga Kota Jogja Diminta Waspada Pohon Tumbang

Media Digital
Kamis, 20 Oktober 2022 - 17:47 WIB
Arief Junianto
Warga Kota Jogja Diminta Waspada Pohon Tumbang Pemangkasan pohon oleh DLH Jogja. - Istimewa

Advertisement

JOGJA - Intensitas curah hujan yang lebat disertai angin kencang berpotensi memicu tumbangnya pohon-pohon besar yang bisa menimpa pengendara sepeda motor maupun mobil yang ada di Kota Jogja.

Itulah sebabnya, Pemkot Jogja melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja terus mengantisipasinya secara rutin dengan melakukan pengecekan, pemangkasan, dan pemeliharaan pada pohon-pohon di Kota Jogja.

Advertisement

Sub Koordinator Pertamanan dan Perindangan Jalan DLH Jogja, Pramu Haryanto mengatakan hingga 2021 ada sebanyak 20.000 pohon di Kota Jogja dengan lokasi pohon antara lain di Jalan Lowanu pohon paling banyak adalah pohon Asem Kranji; di Kotabaru pohon tanjung; di Jalan Sudirman pohon angsana; Jalan Panjaitan pohon tanjung; serta di Jalan Kartini, Sagan terdapat pohon angsana. ''Tetapi yang lebih dominan adalah pohon tabebuya, palem, Asem Jawa, mahoni, gayam, dan pohon timoho," ucap Pramu, dilansir dari Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta, Kamis (20/10/2022).

BACA JUGA: Angin Monsun Asia Diprediksi Menguat pada Desember, Ini Dampaknya ke Jogja

Dia berharap masyarakat selalu waspada dan lebih berhati-hati jika terjadi pohon tumbang akibat tiupan angin kencang. "Selama ini kami melakukan pemangkasan rutin untuk pemeliharaan pohon di pinggir jalan untuk mengurangi ketinggian beban pohon dan pengecekan fisik secara manual. Ini bisa dilihat dari kondisi pohon apakah keropos atau ada penyakit. Jika sudah dipastikan maka pohon yang memang sudah tidak sehat kami tebang," kata Pramu.  

Pramu menjelaskan, pohon yang sudah di tebang sebelumnya akan ditanam pohon pengganti, tujuannya agar penghijauan tetap ada. ''Kami berusaha mengganti pohon untuk penghijauan, kami tanam dulu sebelum dieksekusi ditebang. Selama ini penebangan masih berdasarkan pengalaman teman-teman di lapangan. Biasanya dilihat apakah keropos bolong ditengah atau ada penyakit lainnya. Setelah itu selang 1-2 hari dilakukan penebangan," ujarnya.

Untuk tumbuhan pengganti pohon yang ditebang, Pramu mengatakan yang penting pohon perindang. ''Namun, beberapa jalan memang sudah harus jenis pohon itu, contohnya saja di sumbu filosofi yaitu pohon asem jadi harus pohon asem atau di Kotabaru pohon tanjung yang ditanam harus pohon tanjung ini khusus menyesuaikan tempat," kata dia.

Hingga saat ini ada sekitar 20 pohon tumbang dalam setahun akibat musim penghujan disertai angin. "Bahkan ada pohon cenderung ketinggiannya pendek juga tumbang akibat angin kencang, ini ditemukan sekitar 2-3 pohon akhir-akhir ini," katanya.

Pramu berharap masyarakat bisa membantu pemerintah dengan melakukan pengawasan di depan di pinggir jalan rumah mereka agar tidak terjadi pohon tumbang. Masyarakat bisa melihat melalui fisik yakni ketinggian mencapai 10-12 meter atau melebihi tiang listrik PLN. 

"Warga bisa melaporkan kepada DLH Jogja melalui telepon atau Jogja Smart Service (JSS) dan nanti akan kami bantu untuk personel memangkas pohon tersebut," ujar dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement