Advertisement
DIY Tawarkan Potensi Investasi ke Jerman, Ada Wisata hingga Pengolahan Sampah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemda DIY berusaha menawarkan potensi investasi ke luar negeri, salah satunya Jerman. Sektor pariwisata menjadi salah satu andalan dalam potensi investasi meski pun ada bidang lain seperti pengolahan sampah.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan DIY Agus Priono menjelaskan potensi investasi di DIY telah ditawarkan ke investor luar negeri dalam ajang Indonesia Festival Frankfurt (IFF) pada 16-18 September 2022 lalu. Objek investasi yang menjadi fokus utama yang ditawarkan adalah pengembangan potensi wisata Bokoharjo, pengembangan TPA Piyungan hingga Cargo Village di kawasan YIA. Selain itu ada potensi perdagangan dari berbagai produk premium berkualitas ekspor yang dimiliki oleh DIY.
Advertisement
"Ini mendapat sambutan yang baik dengan dihadiri tidak kurang dari 40 peserta dari berbagai negara. Sebagai tindaklanjut dari pemaparan mengenai potensi investasi dan perdagangan DIY, di IFF ini dilaksanakan juga one on one business meeting," kata Agus Kamis (21/10/2022).
Ia menambahkan pada ajang pameran produk IFF, DIY mencatatkan transaksi langsung senilai 4.380 Euro atau senilai Rp65 juta. Kemudian potensi perdagangan dan investasi tercatat sebesar 800.000 Euro atau setara Rp12 miliar yang di antaranya berasal dari wood pellet (serbuk kayu) sebagai bahan alternatif untuk mengatasi krisis energi yang sedang dihadapi para pengusaha Jerman.
Baca juga: Beras Makin Mahal dalam 4 Bulan Terakhir, Ini Penjelasan Kemendag
"Potensi pariwisata DIY turut mendapatkan ruang atensi di IFF 2022 ini melalui tourism forum dan pameran. Tourism Forum diikuti oleh kurang lebih 30 peserta yang terdiri dari travel agent, travel operator, hingga masyarakat umum Jerman. Nature dan Culture tourism destination menjadi tema utama yang diekspos dan ditawarkan dalam tourism forum ini," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menyampaikan keikutsertaan DIY dalam IFF menjadi momentum untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang menurun drastis di masa pandemi. Sekaligus memberikan update terkini mengenai potensi pariwisata di DIY. Dalam tourism forum juga dibahas mengenai tantangan untuk menjadikan DIY sebagai tujuan pariwisata, salah satunya adalah mengenai tingginya biaya perjalanan Jerman-Indonesia.
"Selain tourism forum dan pameran, Dinas Pariwisata juga melakukan diskusi informal dengan para diaspora yang dapat menjadi agen promosi bagi pariwisata DIY," ujarnya.
Dari sisi budaya, DIY juga turut mendapatkan apresiasi, turut memeriahkan pagelaran seni budaya di Colloseum Main Hall Indonesia Festival Frankfurt. Ragam tarian dengan corak khas Jogja, baik tari tradisional maupun kontemporer, dibawakan oleh penari berpengalaman yang diusung oleh Dinas Kebudayaan DIY. Pada penampilan penutup, Yogyakarta menyajikan tarian Laksmita Alep Ngayogyakarta yang dikoreografi secara istimewa untuk kegiatan IFF ini. Dinas Kebudayaan DIY berkesempatan melaksanakan Workshop Gamelan yang berlangsung dua jam setiap hari selama pameran.
"Di kegiatan pameran, DIY menampilkan berbagai produk premium berkualitas ekspor dari 20 IKM dan pameran potensi pariwisata. Pameran di IFF ini dihadiri lebih dari 1500 pengunjung di setiap harinya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Donald Trump Sebut India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata karena Mediasi Amerika Serikat
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Kepengurusan Baru, Fasi Aeromodelling Sleman Targetkan Emas di Porda DIY 2025
- Jadwal Perpanjangan SIM di Kulonprogo, Sabtu 10 Mei 2025
- Puluhan Pekerja di Bantul Kena PHK di Awal 2025, Disnakertrans Sebut Terpengaruh Kebijakan Trump
- Jadwal Perpanjangan SIM Keliling di Sleman, Sabtu 10 Mei 2025
- Dikpora dan Dinkes Kulonprogo Bersinergi Awasi MBG Aman dari Keracunan
Advertisement