Advertisement
Seniman: Koleksi Museum Sering Dianggap Usang

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Seniman Oong Hari Wahyu menilai masyarakat selama ini menganggap koleksi museum sebagai barang usang. Pola pikir ini perlu diubah agar masyarakat memiliki pemahaman bahwa koleksi museum merupakan benda bernilai tinggi. Selain itu koleksi museum tidak harus berasal dari peristiwa besar.
Hal itu disampaikan seniman multitalenta itu dalam serasehan bertajuk Komunitas; Mitra Sejati Museum di Benteng Vredeburg, Jumat (21/10/2022). Ia menegaskan koleksi museum bukan sesuatu yang negatif maupun usang. Melainkan sumber pengetahuan dengan beragam narasinya.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
"Selama ini ada olok-olokan negatif yang ini perlu direspons bersama, ketika sudah tua wis dimuseumke wae, seorang menganggap bahwa barang yang dimuseumkan itu usang," kata pendiri Pasar Kangen ini dalam serasehan yang terpantau di YouTube.
Oong menilai museum perlu memberi perhatian pada hal-hal kecil dan tidak selamanya harus berlatarbelakang peristiwa besar untuk menjadi koleksi. Cara ini dilakukan dapat menyelamatkan budaya dan pemahaman generasi muda. Ia mencontohkan remaja saat ini pasti sudah tidak ada yang mengetahui buah Ceplukan, Sawo Kecil dan Mundu. Tema ini perlu diangkat museum untuk wawasan anak muda.
"Misal thiwul itu dari ketela, ketela dari petani, kalau tidak ada petani berarti tidak ada ketela, lalu tidak ada thiwul. Kalau thiwul ini hilang berarti kita kehilangan kebudayaan, ini mahal banget kita sampai kehilangan budaya," katanya.
BACA JUGA: Duh....Tumpukan Sampah di Pantai Parangtritis Sampai 8 Ton
Kepala Benteng Vredeburg Jogja Suharja menyatakan selain sebagai tempat wisata dan layanan pendidikan dan penelitian, museum merupakan tempat yang menjadi tujuan utama dan bagian tak terpisahkan dari masyarakat umum. Dalam paradigma museum saat ini, museum tidak hanya bertugas merawat dan melindungi koleksi yang dimiliki. Akan tetapi masyarakat terlibat aktif dalam memajukan museum dan masyarakat dapat memanfaatkan koleksi dan museum demi kemajuan generasi muda.
"Sehingga perlu ada sarasehan atau diskusi untuk menggali potensi yang diharapkan oleh masyarakat untuk dikembangkan menjadi dasar dan acuan dalam pengembangan program publik," katanya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

202 Makam di Boyolali Tergusur Tol Jogja Solo, Para Ahli Waris Terima UGR Rp1 Miliar
Advertisement

Ini Wisata Air di Wilayah Terpencil Gunungkidul yang Menarik Dikunjungi
Advertisement
Berita Populer
- Simak Stok Darah PMI DIY Awal April Ini
- Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Dilakukan Setelah Buka Puasa
- Bantul Bakal Kebanjiran 2 Juta Pemudik Lebaran 2023
- Belasan Motor Milik Remaja Pelaku Perang Sarung Disita hingga Lebaran
- Pembinaan Rohani Kristiani di Sleman Hadirkan Damai bagi Sesama dan Alam
Advertisement
Advertisement