Advertisement
UAD Gelar Kelas Orang Tua tentang Cara Penanaman Karakter Anak
Advertisement
JOGJA-Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan kelas Orang Tua dengan tema Peran Orang Tua dalam Penanaman Karakter Anak Usia Dini pada hari Jumat-Sabtu (29-30/07/2022) di RW VII, Kelurahan Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta.
Program ini diinisiasi oleh Universitas Ahmad Dahlan dalam rangka kegiatan pengabdian masyarakat multi tahun yang menyasar pada bidang social, ekonomi, dan budaya. Kegiatan ini dihadiri dan dibuka oleh lurah Semaki Arini, S.IP. dan Ir. Wawan Edi selaku ketua RW VII Semaki.
Advertisement
Dalam sambutannya, Arini menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah inisisasi yang baik, karena di RW VII Semaki mulai merintis kegiatan anak usia dini, sehingga dukungan UAD dapat memperkuat kegiatan anak usia dini sekaligus pendampingan.
Ketua RW VII Ir Wawan Edi juga mengapresiasi kegiatan ini, karena UAD telah bekerja sama dengan RW VII Semaki dalam berbagai kegiatan, terutama pelatihan Batik dan penjualan.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim dari UAD yaitu Dr. Zahrul Mufrodi, S.T., M.T., IPM , Caraka Putra Bhakti, M.Pd., Prima S. Rohmadheny, M.Pd., Bambang Robi'in, S.T., M.Eng., dan Rachma Tia Evitasari, M.Eng, serta melibatkan mahasiswa PG-PAUD UAD. Kegiatan meliputi kelas anak dan kelas orang tua.
Pada kelas orang tua yang diikuti ibu-ibu wilayah RW VII dilakukan dengan curhat para ibu-ibu mengenai perilaku anak pasca pandemi. Permasalahan orang tua pertama adalah ketergantungan anak pada gawai handphone.
Tidak dimungkiri bahwa handphone dapat menjadi sebuah media untuk mendapatkan berbagai pengetahuan melalui internet. Ditambah dengan kondisi pandemi Covid-19, ketergantungan anak pada handphone semakin meningkat. Dari kelas yang dilaksanakan secara daring, hingga tugas-tugas yang perlu dikumpulkan melalui aplikasi google classroom maupun whatsapp.
Selain itu, anak-anak juga sangat tertarik dengan berbagai permainan yang terdapat pada handphone. Fenomena ketergantungan pada handphone ini dapat mebuat anak menjadi anti-sosial, jika hal ini berlanjut maka pada saat remaja anak dapat menjadi cuek dan menjadi dewasa yang tidak peduli. Pada kegiatan ini pemateri menjelaskan mengenai bagaimana menanamkan karakter anak sedari dini melalui peran kuat orang tua, dalam membentuk karakter, perilaku, akhlaq, dan pribadi anak.
Selama kegiatan kelas orang tua, anak-anak memiliki kelasnya sendiri dengan kegiatan stimulasi fisik motorik dan kognitif anak melalui pendekatan kearifan lokal batik. Muatan lokal batik diberikan, karena pada wilayah RW VII Semaki berdiri Balai Agung Cendana Batik Tulis, di mana UAD telah bekerjasama dengan berbagai program pelatihan batik.
Selama pandemi tidak ada layanan pendidikan yang dibuka dan orang tua tidak memiliki kesiapan untuk mendampingi anak belajar di rumah, sehingga memicu terjadinya loss learning. Pada awal pelaksanaan kegiatan, anak memiliki kecenderungan untuk kurang percaya diri dan hanya mau ditemani orang tuanya.
Program kegiatan stimulasi memanfaatkan alat dan bahan yang mudah dicari dari lingkungan sekitar dan memanfaatkan muatan budaya sebagai kearifan lokal yaitu batik untuk menstimulasi aspek kognitif, motorik halus, bahasa, dan seni pada anak. Kegiatan yang dilakukan dengan anak-anak antara lain mewarnai batik, membuat batik motif ikat dengan pewarna alami, membuat anyaman, membuat playdough, dan mengenal bentuk bangun ruang.
Pada awalnya hanya mau ditunggu oleh ibunya, setelah terlibat bermain bersama bergembira, anak-anak tampak berani tidak ditunggu ibunya. Anak-anak memiliki ide bermain sendiri secara kreatif ketika memanfaatkan alat bahan batik jumputan.
Para orang tua menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat berguna dan membuka pemahaman mengenai hubungan dan karakter yang perlu dibangun antara anak dan orang tua sedari dini.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca, Hujan Lebat Diperkirakan Terjadi di Gunungkidul dan Sleman Siang Ini
- Guru Penganiaya Siswa SLB di Gunungkidul Dibebastugaskan Sementara, Sanksi Tegas Menanti
- Digelar Tiga Kali, Debat Calon Kepala Daerah Gunungkidul Akan Membahas Ekonomi hingga Pendidikan
- 87 Orang Meninggal Dunia karena Kecelakaan di Bantul Sepanjang April-September 2024
- Belasan Rumah di Gunungkidul Rusak Diterjang Hujan Angin
Advertisement
Advertisement