Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Akan Diawasi Secara Ketat
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pembangunan gedung baru DPRD Gunungkidul telah dimulai. Total biaya pembangunan mencapai Rp33 miliar dan ditarget selesai di akhir 2023.
Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno menilai nilai untuk pembangunan gedung dewan terlalu miring. Pasalnya, dari hasil lelang menyisakan dana mencapai Rp9 miliar.
Advertisement
“Turunnya jauh karena hampir mencapai 20% dari pagu yang ada,” kata Suharno, Senin (24/10/2022).
Menurut dia, nominal efisensi yang ada sangatlah besar sehingga menimbulkan kekhawatiran proyek tidak akan berjalan lancar. “Nilainya sangat rendah. Jelas, kami takut kalau nantinya tidak selesai atau konstruksi tidak sesuai spesifikasi,” kata Suharno.
Ia memastikan dewan akan mengawasi proses pengerjaan pembangunan gedung DPRD. Dalam pelaksanaannya, jangan sampai ada kesalahan karena gedung tersebut akan dipergunakan untuk berkantor para wakil rakyat.
Guna memaksimalkan pengawasan, Suharno akan berkoordinasi dengan Komisi C yang membidangi masalah infrastruktur. “Akan kami serahkan ke Komisi C karena mereka paham terkait dengan konstruksi. Mulai dari spesifikasinya hingga kualitas dari bangunan yang dibangun,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, proses pembangunan gedung DPRD menghemat anggaran Rp9 miliar. Hal ini tak lepas dari nilai proyek yang hanya Rp33 miliar, sedangkan yang disediakan pemkab sebesar Rp42 miliar.
Kepala Bidang Cipta Karya, DPUPRKP Gunungkidul, Nanang Irawanto mengatakan lelang untuk pembangunan gedung DPRD telah selesai. Tanda tangan kontrak pengerjaan juga sudah dilaksanakan pada 23 September 2022 dan sekarang pengerjaan sudah dimulai.
“Memang mundur sekitar dua bulan dari target. Tapi, kami optimistis dapat selesai tepat waktu,” katanya.
Menurut dia, untuk pembangunan sudah dialokasikan sebesar Rp42 miliar. Meski demikian, hasil lelang menyatakan bahwa pemenang hanya membutuhkan anggaran sekitar Rp33 miliar untuk menyelesaikan proyek tersebut.
“Jadi ada penghematan sekitar Rp9 miliar, karena rekanan pemenang hanya menawar Rp39 miliar dari pagu Rp42 miliar,” ungkapnya.
Rencananya, sisa anggaran yang ada dipergunakan untuk melengkapi sarana prasarana yang ada dalam pembangunan.
“Sudah kami kaji dan rencananya untuk power house sebagai pusat elektronik. Selain itu, juga ada pengadaan genset yang belum masuk anggaran,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Diingatkan untuk Melawan Politik Uang di Pilkada Sleman
- Pabrik Es Portable Senilai 1,5 Miliar di Girikarto Akan Diuji Coba Pekan Depan
- Pemkot jogja Optimalkan Lahan Sempit untuk Genjot Produksi Ikan Lele
- Pilkada 2024, Dua TPS di Gunungkidul Berada di Kawasan Rawan Bencana
- Srawung Kali Jadi Wujud Kepedulian Mahasiswa pada Kondisi Darurat Sampah
Advertisement
Advertisement