Advertisement
Sempat Akan Diminta Fadli Zon, Ribuan Buku Salim Said Akhirnya Dihibahkan ke UII

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Penulis yang juga akademisi senior Profesor Salim Said menghibahkan lebih dari 10.000 eksemplar bukunya ke Perpustakaan UII melalui Salim Said Corner, Kamis (10/11/2022). Salim Said memilih UII meski ribuan buku tersebut sempat akan diminta oleh politikus Fadli Zon dan Rizal Mallarangeng.
Keinginan penulis bidang film, politik dan perang ini menghibahkan ribuan bukunya disampaikan dalam podcast dengan Helmi Yahya beberapa tahun lalu. Sehingga ada beberapa pihak yang menghubungi dan berusaha untuk berkomitmen mengelola buku tersebut melalui perpustakaan pribadi atau lembaga. Selama ini ribuan buku itu dirawat oleh istrinya.
Advertisement
“Saya dihubungi Fadli Zon dan Rizal Mallarangeng. Saya selalu berpikir jika diserahkan ke lembaga atau pribadi tidak ada jaminan dirawat. Tetapi saya pilih lembaga universitas agar ada jaminan buku ini dirawat,” kata Salim Said saat peresmian Salim Said Corner di UII, Kamis.
Buku tersebut merupakan koleksi sejak saat kuliah. Tidak sedikit yang membeli dari luar negeri. Beberapa di antaranya termasuk buku referensi skripsi yang dibeli dari Amerika Serikat. Selain itu beberapa eksemplar lagi membeli di pasar loak di Jogja. Menurut buku-buku tersebut saat ini sudah sangat langka. Salim berusaha mengkampanyekan hibah buku di lembaga universitas agar memberikan manfaat bagi masyarakat. Ia tak ingin ke depan buku-buku tersebut justru berakhir di pasar loak.
“Saya sedikit sombong, koleksi buku saya lebih banyak dari sinematika Indonesia. Terbaik dan terbanyak di Indonesia. Saya juga memiliki koleksi film banyak DVD maupun VHS, kalau ada yang bersedia menerima,” ucapnya.
Rektor UII Profesor Fathul Wahid mengatakan ia sendiri yang memburu buku tersebut dengan langsung menghubungi Salim Said setelah melihat podcast. Hingga kemudian digelar perjanjian bahwa sebagian buku dari 10.000 lebih eksemplar saat ini sudah dikirim ke Salim Said Corner di UII, dan sebagian lagi akan dikirim ke UII jika nantinya meninggal dunia.
“Saya sebelumnya tidak kenal dengan beliau, tidak punya nomor ponsel hingga saya mencari akses nomor kontak sampai mendapatkan dan saya memberanikan diri mengajukan permohonan untuk mendapatkan hibah buku tersebut. Karena buku-buku ini langka dan sudah seharusnya dirawat dan diakses untuk pengetahuan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menkeu Purbaya Ingatkan Anak Muda Jangan FOMO dengan Investasi
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang Berdampak Kenaikan 28 Persen Wisatawan di Sleman
- Kota Jogja Bahas Raperda Penyelenggaraan Keolahragaan
- Pemadaman Listrik Selasa 16 September 2025: Kalasan, Wonosari hingga Bantul
- BPD DIY Salurkan 104 Rekening KKPD dengan Plafon RpRp14,6 miliar
- Pemda Minta Layanan PLN Bisa Menyesuaikan Karakteristik Warga DIY
Advertisement
Advertisement