Advertisement

Pembangunan Jembatan Dongkrak Ekonomi Warga Sleman

Media Digital
Rabu, 23 November 2022 - 00:27 WIB
Budi Cahyana
Pembangunan Jembatan Dongkrak Ekonomi Warga Sleman Sub Koordinator Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan DPUPKP Kabupaten Sleman, Fauzan Ma'ruf ditemui di kantornya, Selasa (15/11/2022). - Harian Jogja

Advertisement

SLEMAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus berupaya meningkatkan perekonomian warganya melalui kemudahan akses, salah satunya akses jalan melalui pembangunan jembatan. Tahun ini Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman telah merampungkan pembangunan enam jembatan.

Sub Koordinator Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan DPUPKP Kabupaten Sleman, Fauzan Ma'ruf mengatakan enam jembatan yang dibangun tahun ini diantaranya jembatan merah di Gejayan, di Minggir, di Turi dua jembatan, Pakem, dan jembatan Paitan yang menghubungkan Bantul dengan Sleman.

"Pembangunan jembatan untuk tahun ini sudah rampung semua. Memang kondisi jembatan sudah rusak semua, sehingga mendesak untuk ditangani," ucapnya, Selasa (15/11/2022).

DPUPKP menurutnya setiap tahun melakukan survei ke semua jembatan yang ada di Sleman sejumlah 354 jembatan. Berdasarkan hasil survei 2021 jumlah jembatan yang rusak mencapai 10 jembatan. Namun baru tertangani enam karena keterbatasan dana.

"Bulan-bulan ini sudah selesai survei. Pihak konsultan yang survei semua jembatan di Sleman, ada 354 jembatan," lanjutnya.

Sementara survei 2022 tercatat ada 13 jembatan yang rusak. Akan tetapi pembangunan jembatan tahun depan hanya empat. Kendalanya sama, yakni keterbatasan anggaran.

"Makanya pembangunan jembatan kami ada prioritas, mana yang lalu lintasnya tinggi. Empat jembatan yang akan dibangun tahun depan di antaranya di Godean, Tempel, Cangkringan, dan daerah Ngemplak," jelasnya.

Rata-rata kerusakan jembatan karena bangunannya sudah tua dan terkena gerusan air. Kerusakannya bertambah, bisa jadi tahun ini belum rusak, tahun depan sudah rusak. Pembangunan jembatan menurutnya tidak melulu karena rusak, terkadang karena jembatannya sempit, maka dibangun kembali.

Lebih lanjut die menjelaskan, prioritas pembangunan jembatan berdasarkan tingkat kerusakan. Lalu jembatan mana yang lebih banyak dilalui masyarakat.

"Misalnya yang di Tajem ke Utara kan jalannya ramai, biasanya kan gitu, sama-sama rusak tapi lalu lintas sedikit, kami ambil yang banyak [ramai]. Lalu lihat juga kemanfaatan misal akses ke lokasi wisata."

Melalui pembangunan jembatan ini diharapkan perekonomian masyarakat bisa meningkat. Misalnya dulu truk tidak bisa lewat, namun setelah dibangun jadi bisa lewat, otomatis angkutan barang dan jasa akan lebih mudah.

"Jembatan Merah/Prayan sekarang sudah lebar, truk bisa lebih mudah mendekat ke konsumen. Sehingga masyarakat diuntungkan." (***)

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

1.119 WNI Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air dari Zona Konflik hingga Bencana Alam

News
| Sabtu, 27 April 2024, 04:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement