Advertisement
Objek Wisata di Bantul Ini Jadi Langganan Banjir

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Musim hujan yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir berdampak pada kunjungan wisatawan di objek wisata pinggir kali, salah satunya wisata kuliner Pasar Kebon Empring di Dusun Bintaran Wetan, Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul.
Pengelola wisata setempat, Titik Ai Luh Luh mengatakan sejak dua bulan terakhir setidaknya sudah terjadi lima kali Pasar Kebon Empring terendam akibat luapan Kali Gawe di samping wisata tersebut, “Terakhir kemarin Rabu [29/11/2022] kembali terendam air sejak siang hari hingga sore hari,” katanya, melalui sambungan telepon Kamis (1/12/2022).
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Meski menjadi langgaran luapan air, namun Titik menyebut belum pernah ada korban jiwa. Menurutnya yang hilang biasanya peralatan masak dan juga meja-meja. Namun untuk luapan air kemarin tidak separah yang terjadi pada dua pekan lalu meski sama-sama terendam sampai kios-kios milik UMKM warga setempat.
Dua pekan lalu pihaknya sampai menolak kunjungan wisatwan dengan memasang portal karena banyak lumpur dan dikhawatirkan akan membahayakan bagi wisatawan. Titik mengatakan warga sudah memahami konsekuensi berjualan di objek wisata pinggir kali karena jika terjadi hujan lebat di bagian hulu atau hujan lebih dari dua jam biasanya Kali Gawe meluber hingga masuk kawasan wisata, sehingga ketika terjadi hujan lebat, warga sudah siap-siap menyelamatkan barang-barang jualan.
“Ya beginilah konsekuensi mengelola wisata pinggir kali,” ucapnya. Namun demikian ketika terjadi luapan air, besoknya atau setelah surut warga bersama-sama kerja bakti untuk membersihkan lumpur agar bisa digunakan kembali untuk menjamu wisatawan yang berkunjung.
Lebih lanjut Titik mengatakan wisata kuliner Pasar Kebon Empring biasanya mengandalkan akhir pekan atau Sabtu dan Minggu serta hari libur terutama para pesepeda. Sementara di hari baisa atau weekday biasanya jarang ada pengunjung.
Kepala Seksi Promosi dan Informasi Data Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan pihaknya sudah mewanti-wanti pengelola wisata di pinggir kali untuk waspada dan selalu memantau debit air bersama komunitas di wilayah Sleman dan Gunungkidul. Sebab saat ini intensitas hujan sedang tinggi-tingginya.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY musim hujan di Bantul akan terjadi sampai Maret 2023 mendatang. Sementara puncaknya musim hujan dimungkinkan terjadi pada Januari sampai Februari tahun depan.
“Pengelola wisata pinggir kali harus selalu berkoordinasi dengan komunitas wisata maupun komunitas sungai di atas atau di wilayah Sleman dan Gunungkidul. Jika ada tanda tanda debit air meningkat maka destinasi wisata pinggir kali di bawah segera mengevakuasi diri dan barang-barang dagangannya supaya tidak mengalami kerugian yang cukup besar,” kata Markus. (Ujang Hasanudin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
- Hasil Liga Italia: AC Milan Dipermalukan Sassuolo 2-5 di San Siro
- Mahasiswa UI Meninggal Jadi Tersangka Mirip Kasus Lanjar, Ini Kisah Lengkapnya
- 2 Gelar Indonesia Masters 2023, Jokowi Beri Selamat Jojo, Chico dan The Babies
- Catat! Ada Acara Makan-Makan di Balai Kota Semarang untuk Menyambut Walkot Baru
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Jasad Pasutri asal Karanganyar Ditemukan Mengapung di Sungai Bengawan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca DIY Hari Ini, Minggu 29 Januari 2023
- Top 7 News Harianjogja.com, Minggu 29 Januari 2023
- Api Tungku Bakar Rumah Warga di Kulonprogo
- Soal Polemik Ganti Rugi Tol Jogja Solo, Ini Solusi yang Ditawarkan Pusat
- Sangat Mengganggu, Knalpot Blombongan di Bantul Akan Disita Polres dan Dijadikan Monumen
Advertisement
Advertisement