Advertisement
Poros Kuntul Gunung DIY Harus Punya Program Konkret Pengembangan Wilayah Selatan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA– Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menilai program yang digagas oleh tiga kabupaten lewat poros kuntul gunung (Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul) untuk pengembangan di kawasan selatan DIY memang harus disinergikan dengan kolaborasi antar wilayah. Rencana pengembangan kawasan selatan tidak akan optimal jika dilakukan hanya berbasis administrasi wilayah.
"Saya kira itu program yang memang harus digagas dalam pengembangan kawasan selatan. Karena sisi selatan ini kan tidak dibatasi dengan administrasi wilayah dan kemudian agar program yang dijalankan juga tidak tumpang tindih," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) DIY Beny Suharsono, Rabu (14/12/2022).
Menurut Beny program pengembangan kawasan selatan DIY memang semestinya tidak hanya melibatkan tiga kabupaten itu saja. Seluruh kabupaten kota yang ada di wilayah DIY harus terlibat untuk menyelaraskan rencana pembangunan daerahnya yang akan berdampak pula pada peningkatan kewilayahan di sisi selatan.
"Kalau tidak ada sinergi yang matang tentu jatuhnya seperti persaingan, makanya antara wilayah hulu dan hilir garis pengembangannya harus satu," ujarnya.
Sektor pariwisata yang dipilih sebagai daya ungkit penggerak disebutnya cukup potensial dalam mengembangkan wilayah selatan. Dengan sejumlah produk turunan berupa ekonomi kreatif serta UMKM, upaya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat pun dinilai masih terbuka lebar.
"Misalnya basis pariwisata kan salah satu muaranya ada pada Bandara yang di Kulonprogo, ini tentunya bisa ditopang dengan turunan produk lain dari ekonomi kreatif dan UMKM dari wilayah Bantul atau Gunungkidul," jelasnya.
Beny menyebut, tentunya harus ada cetak biru program yang konkret berkaitan dengan rencana pengembangan itu. Misalnya berkaitan dengan inisiatif peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah daerah di wilayah selatan mesti membuat garis pemisah yang jelas agar kewenangan yang mesti diintervensi oleh provinsi dan masing-masing kabupaten dapat terlihat secara detail.
"Makanya sudah tepat Bantul sebagai poros tengah yang nantinya akan dilewati dari sisi barat dan timur. Tapi kalau salah membaca tentu hanya jadi sebatas wilayah yang dilewati Bantul itu, sehingga mana yang perlu dijalankan oleh provinsi dan kabupaten juga harus konkre," ungkap Beny.
BACA JUGA: Segera Beli! Tiket Kereta Nataru Baru Laku 10,1%
Di sisi lain dengan rencana operasional jembatan Srandakan III yang bakal jadi penghubung baru antara Bantul dan Kulonprogo peluang dalam pengembangan aspek pariwisata dinilai Beny semakin terbuka lebar. Apalagi potensi alam di kawasan selatan belum sepenuhnya dimaksimalkan oleh pemerintah dan juga warga setempat dalam mendongkrak perekonomian.
"Selain sektor pariwisata yang dipilih untuk dijadikan basis pengembangan kawasan selatan DIY juga menyimpan potensi alam yang cukup besar, masih ada 12 mil laut yang belum dimaksimalkan lagi," pungkas Beny.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Catatkan Kinerja Keuangan Terbaik, PLN Setor Dividen Rp2,19T dan Pajak Rp35,33T
Advertisement

Restoran Jepang Sajikan Mi yang Lebarnya Mencapai 12 Sentimeter, Begini Cara Memakannya
Advertisement
Berita Populer
- 6 Jemaah Calon Haji Gunungkidul Masih Menunggu Kloter Keberangkatan
- Ratusan Tukik Dilepasliarkan di Pantai Gua Cemara Bantul
- Dinkes Sleman Ingatkan Jamaah Haji Agar Tetap Pakai Masker hingga Pakai Sunblock
- Waktu Keberangkatan dan Jumlah Calon Haji di Kulonprogo Berubah
- Mentan Syahrul Yasin Limpo Bagi Tips ke Petani Gunungkidul Agar Tanaman Tumbuh Subur
Advertisement
Advertisement