Advertisement
Peringati Hari Ibu, Pemkot Jogja Serukan Kesetaraan Gender Laki-laki dan Perempuan

Advertisement
JOGJA—Pemerintah Kota Jogja mendorong peningkatan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam momentum peringatan puncak hari ibu yang ke-94 tahun 2022, Senin (19/12/2022). Peringatan itu merupakan bentuk penghargaan bagi semua perempuan di Indonesia atas peran dan kontribusinya bagi keluarga, masyarakat dan juga negara.
Penjabat Wali Kota Jogja Sumadi menyampaikan secara historis Jogja punya kedekatan yang kuat atas peringatan hari ibu nasional. Cikal bakal ditetapkannya hari ibu lahir dari Kongres Perempuan Pertama di Indonesia pada 1928 yang menjadi tonggak pergerakan perempuan hingga diperingati sebagai Hari Ibu sampai saat ini.
Advertisement
"Peringatan Hari Ibu tahun ini harus dimaknai sebagai penghargaan kepada kaum perempuan yang memiliki kesetaraan hak dan kewajiban yang sama dengan kaum pria di segala bidang, dengan tetap memperhatikan terpenuhinya hak mendasar secara hakiki menurut gender," ungkap Sumadi.
Adapun tema yang diangkat dalam peringatan Hari Ibu ke-94 ini yakni Perempuan Berdaya Indonesia Maju dengan Subtema Kewirausahaan Perempuan: Mempercepat Kesetaraan, Mempercepat Pemulihan. Menurut Sumadi, tingkat kesetaraan akses terhadap pekerjaan antara perempuan dan laki-laki cukup seimbang di Kota Jogja.
Hal ini ditandai dengan jumlah penduduk bekerja berdasarkan jenis kelamin yaitu 49% perempuan dan 51% laki-laki. Sementara, jumlah perempuan yang bekerja sebagai pengusaha ada sebanyak 48,5% dan laki-laki sebanyak 51,5%. Kondisi ini menunjukkan kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam akses dunia kerja dan pemberdayaan tergolong cukup optimal di wilayah setempat.
"Untuk menetapkan nilai dan isu gender sebagai bagian dari program pembangunan, serta menetapkan program afirmasi kepada lima kelompok rentan yang salah satunya adalah perempuan, tentunya kami juga mendukung dengan adanya aplikasi pembangunan responsif gender yang cukup kuat demi pemberdayaan kaum perempuan," ujarnya.
Ketua Gabungan Organisasi Wanita Kota Jogja Suni Fatmah menyebutkan komitmen Pemkot Jogja dalam mengaplikasikan pembangunan yang responsif gender dinilainya sudah cukup kuat. Hal ini bisa dilihat dalam rencana strategis yang secara konseptual mengakui dan menetapkan nilai serta isu gender sebagai bagian dari pembangunan.
Namun, ketidakadilan terhadap kaum perempuan mengakibatkan perempuan menjadi serba tertinggal dan terbelakang sehingga menghambat pembangunan. Isu strategis Kota Jogja tentang perlindungan perempuan dan anak, lingkungan, sampah, pemberdayaan ekonomi perempuan masih menjadi tantangan bagi perempuan untuk berkembang.
"Maka dari itu perempuan perlu diberdayakan dengan berbagai program pemberdayaan perempuan agar dapat memiliki akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan. Peranan kaum perempuan bersama dengan berbagai organisasi wanita sangat penting bagi pembangunan untuk mewujudkan kemajuan perempuan di banyak bidang," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
- Cek! Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul
- Pekerja di DIY Dukung SE Larangan Penahanan Ijazah, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement