Advertisement
DIY Cegah Warga Ikut Ngemis Online

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DIY akan melakukan antisipasi terkait maraknya pengemis daring melalui sejumlah platform media sosial.
Kepala Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta Endang Patmintarsih mengatakan segera berkoordinasi dengan Polda DIY untuk mengantisipasi fenomena mengemis daring yang melibatkan warga di provinsi.
Advertisement
"Tentunya karena sudah model online begitu, ini kan ranahnya ke hukum. Kami akan menindaklanjuti itu dengan Polda DIY. Pada Februari 2023, kami akan bertemu dan membahas perkembangan media sosial itu," katanya Senin (23/1/2023).
Selama ini Dinsos DIY telah melakukan penanganan bersama Polda DIY terkait aktivitas mengemis atau mengamen di jalanan, khususnya yang terbukti mengeksploitasi anak, orang tua atau kelompok rentan lainnya.
BACA JUGA : Kemenkominfo akan Take Down Konten Pengemis Daring
"Ketika mereka di jalan untuk meminta-minta, maka kami langsung bersihkan, itu pun sudah kita sidangkan, ada sanksi sesuai perda, itu sudah kami lakukan agar ada efek jera," kata dia.
Terkait aktivitas mengemis di media sosial, Endang belum pernah mendapatkan laporan. Ia masih menunggu Surat Edaran Menteri Sosial Tri Rismaharini yang ditujukan kepada pemerintah daerah untuk melarang eksploitasi warga lanjut usia (lansia), menyusul maraknya lansia mengemis di sosial media.
"Edaran itu ditujukan gubernur dan bupati. Nah saya belum mendapat disposisi itu, mungkin gubernur belum menerima," kata dia.
Meski demikian, katanya, sebagai upaya pencegahan, maka pihaknya akan menggandeng Dinas Kominfo DIY untuk mengedukasi masyarakat agar cerdas dalam bermedia sosial.
Ia berharap warga DIY tidak menjadi bagian yang ikut mendukung menjamurnya aktivitas mengemis di media sosial, seperti TikTok. "Sesegera mungkin kami akan mengedukasi masyarakat bahwa dengan era digital ini ketika nonton TikTok', nonton model-model mengemis 'online' harus disaring, belum apa-apa langsung merasa kasihan," kata dia.
BACA JUGA : Jalan dari YIA Sampai Jogja Expo Center Akan Dibersihkan
Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Derajat Sulistyo Widhyarto menyebut perlu edukasi agar pengguna medsos tidak mendukung upaya untuk memanfaatkan rasa belas kasihan orang lain guna mendapat keuntungan di medsos yang kadang dilakukan dengan mengeksploitasi warga rentan.
Menurut dia, pengguna media sosial di Indonesia perlu dididik supaya tidak mendukung tindakan eksploitasi di platform media sosial. "Saya kira netizen bukan orang bodoh. Memang kadang kala mereka bisa mengutamakan emosi sehingga memberikan 'saweran' karena kasihan," kata Derajat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Targetkan Bangun 120 Kilometer Jalan Desa Setiap Tahun
- Gunungkidul Raup Rp214 Juta dalam 2 Hari Kunjungan Wisatawan, Destinasi Pantai Tetap Jadi Favorit
- Catat! Ini Jalur Trans Jogja, Melewati Tempat Wisata, Rumah Sakit dan Kampus
- Di Kulonprogo, Ditemukan Banyak Calon Penerima BSU Rekeningnya Tidak Aktif
- Top Ten News Harianjogja.com Senin 30 Juni 2025: Kunjungan Wisatawan, Impor Sapi hingga Muhammadiyah Bencana Buka Bank Syariah
Advertisement
Advertisement