Advertisement
Ini Alasan Jogja Bisa Jadi Contoh Kemandirian Bisnis Digital

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Digitalisasi sedang dilakukan di berbagai sektor, salah satunya bisnis. Jogja menjadi salah satu kota yang mengalami pertumbuhan pesat berkaitan dengan platform digital untuk kepentingan bisnis.
Sektor pemerintahan di kota ini mampu menciptakan platform populer bernama Sibakul yang menjadi perantara para UMKM dan konsumen untuk bertransaksi. Di sektor swasta muncul sebuah platform transportasi dan transaksi online lokal bernama Jogjakita.
Advertisement
Platform ini tampil sebagai jenama lokal yang berani bersaing dengan platform transportasi online milik asing. Ada kenyataan bahwa platform lokal ini mampu bersaing, tercatat lebih dari 3.000 mahasiswa, ratusan pelaku UMKM, serta ribuan pengguna umum telah beralih ke Jogjakita. Menariknya bukan karena strategi diskon besar, tapi karena kesadaran untuk mendukung karya anak daerah dan memperkuat ekonomi lokal.
BACA JUGA: Ganti Domain, Threads.com Tawarkan Fitur-fitur Baru Saingi Platform Media Sosial "X"
"Maka kami menyebut inilah alasan bahwa Jogja bisa menjadi contoh kemandirian digital, bisa menjadi laboratorium nasional digital. Di sini, masyarakat tidak hanya bangga pada budaya dan sejarah, tapi juga memilih untuk berdaulat secara digital dengan pilihan lokalnya,” ujar Ibnu Sunanto Founder Jogjakita, Sabtu (28/6/2026).
Ia menilai gerakan masyarakat Jogja untuk menggunakan aplikasi lokal ini bukan hanya soal kenyamanan atau harga menjadi modal penting dalam pengembangan bisnis digital. Hal ini menjadi kolektif untuk menolak ketergantungan pada aplikasi yang tak berpihak pada ekonomi kerakyatan.
Jika transportasi bisa dikelola anak bangsa secara mandiri, menurutnya tidak seharusnya bergantung pada platform asing. Kota Jogja menjadi bukti dan kota lain diharapkan bisa mengikuti jejaknya.
BACA JUGA: Platform Sleman Digital, Diskominfo: Langkah Strategis Menuju Pelayanan Publik Terpadu
"Kami tidak mengambil potongan dari mitra pengemudi maupun UMKM, serta menjalankan program sosial program kilometer kebaikan dengan mengantar anak yatim ke sekolah secara gratis. Konsep ini memperlihatkan bahwa ekosistem digital bisa dibangun dengan nilai, bukan hanya angka, ujarnya.
Menurutnya fenomena ini mulai menarik perhatian aktivis digital, akademisi, dan pemerhati ekonomi kerakyatan dari berbagai kota di Indonesia. Beberapa bahkan sudah menghubungi timnya untuk belajar dan merancang platform serupa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Janjikan Seluruh Sekolah Rakyat Terkoneksi Internet, Koneksi Perdana di Bantul dan Sleman
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Potensi Pajak Kendaraan di Kulonprogo Mencapai Rp11 Miliar di 2025
- Kemarau Basah, Warga Gunungkidul Diminta Bijak Gunakan Air
- Ganjar Pranowo Kelilingi Lapangan Minggiran Jogja Punguti Sampah
- Libur Panjang Tingkat Okupansi Hotel di Sleman Melejit
- Kuatkan Ikatan Alumni, KA FISIP UNS Gelar Ruang Rindu di Jogja
Advertisement
Advertisement