Advertisement
Disdikpora Berharap Ada 1.000 Guru Penggerak
 Ilustrasi guru. - Antara/Aloysius Jarot Nugroho
                Ilustrasi guru. - Antara/Aloysius Jarot Nugroho
            Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul berharap di Bumi Projotamansari ada lebih banyak guru penggerak yang merupakan program yang dibentuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai wujud dari semangat Merdeka Belajar.
Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko mengatakan saat ini sudah ada 101 guru penggerak di Bantul yang tersebar di berbagai tingkat pendidikan mulai dari SD, SMP hingga SMA/SMK.
Advertisement
Dengan adanya guru penggerak tersebut diharapkan terjadi perubahan paradigma baru dalam proses belajar mengajar, yakni guru bukan lagi sebagai sumber bagi pelajar namun lebih dari itu yakni sebagai fasilitator. Meskipun begitu, Isdarmoko menyebut bahwa guru penggerak masih belum bisa menyeluruh karena guru yang memiliki potensi masih enggan ikut. Beberapa sekolah, menurut isdarmoko, hanya memiliki dua dan bahkan tidak ada guru penggerak.
“Bahkan guru yang potensial pun masih ada yang enggan mendaftar sebagai guru penggerak. Meski demikian, kami tetap menggelar sosialisasi,” katanya saat ditemui, Kamis (9/2/2023).
Menurut Isdarmoko, jajarannya mendorong sekolah yang memiliki guru potensial untuk bisa mendaftar sebagai guru penggerak sehingga ke depan keberadaan guru penggerak bisa merata di 17 kapanewon di Bantul. “Harapan kami di Bantul ada 1.000 guru penggerak sehingga benar-benar mampu mengubah paradigma belajar,” kata Isdarmoko.
Pendaftaran program guru penggerak di Bantul dibuka untuk tahap ke-10, mengingat pada tahap delapan dan sembilan telah ditutup. Dalam program ini calon guru penggerak juga mendapatkan pelatihan. Materi pelatihan untuk guru penggerak terutama berkaitan dengan kebijakan, implementasi, kepemimpinan, dan paradigma baru. “Sehingga ke depannya ketika pembelajaran dapat mengaktifkan, memandirikan siswa, dan mengoptimalkan hasil belajar anak,” kata Isdarmoko. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Korban Keracunan MBG di Gunungkidul Masih Ada yang Dirawat di RSUD
- Buruh di DIY Tuntut UMP Naik 50 Persen dan Hapus Sistem Kontrak
- DPRD Sleman Dorong Penguatan Sarana dan Layanan Pendidikan Inklusif
- Sosiolog UGM Sebut Judi Online Mudah Jerat Kelompok Rentan
- Polres Bantul Rotasi Sejumlah Pejabat, Dorong Kinerja dan Regenerasi
Advertisement
Advertisement




















 
            
