Advertisement
Disbud Jogja Bangkitkan Lagi Upacara Adat Panggih Penganten Paes Ageng Gaya Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Jogja berupaya untuk membangkitkan kembali upacara adat Panggih Penganten Paes Ageng Gaya Jogja ke tengah masyarakat. Tradisi luhur dalam acara pernikahan ini dinilai penting untuk digalakkan kembali lantaran keberadaannya mulai jarang ditemui di masyarakat.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Jogja Yetti Martanti mengatakan, wilayahnya punya tradisi adat yang sudah diwariskan sejak turun temurun berkaitan dengan acara pernikahan. Hal ini perlu terus dilestarikan serta digelar di acara pernikahan agar nuansa sakral acara itu tetap terjaga.
Advertisement
"Sekarang ini memang fenomenanya kita lihat sudah banyak yang menanggalkan upacara pernikahan dengan nuansa adat. Pengantin lebih ingin suasana atau acara yang simpel atau modern," kata Yetti dalam workshop Panggih Penganten Paes Ageng Gaya Jogja, Senin (13/2/2023).
Yetti menyebutkan, workshop ini berupaya untuk upacara adat Panggih Penganten Paes Ageng Gaya Jogja tetap eksis di tengah masyarakat. Oleh karenanya, Dinas Kebudayaan mengajak serta pelaku industri pernikahan, mulai dari WO (Wedding Organizer) dan lainnya untuk diberikan edukasi dan sosialisasi berkaitan dengan tradisi itu.
"Para praktisi industri pernikahan ini kan bisa dikatakan sebagai ujung tombak agar tradisi ini tetap eksis. Sehingga perlu pemahaman yang tepat berkaitan dengan tata cara pelaksanaannya," jelas dia.
Workshop itu nantinya akan dilaksanakan dalam dua angkatan, yakni Angkatan I pada 13–15 Februari dan Angkatan II pada 20–22 Februari 2023. Para peserta yang terlibat merupakan perwakilan dari seluruh kemantren yang ada di Jogja dengan total mencapai 112 orang dari beragam usia dan profesi. Terbagi menjadi 56 orang peserta tiap angkatan.
BACA JUGA: Tok! Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati
Sepanjang tiga hari pelatihan, peserta mendapatkan ilmu seputar Sangu lan Tata Basa Pranatacara, Upacara Adat Penganten dan Pranatacara Penganten: Lamaran, Seseran, dan lainnya, Pamedhar Sabda: Pambagyaharja, Pasrah, Tampi Pasrah Penganten, Pranatacara ing Acara Masyarakat: Sripah lan Kegiatan Muda-mudi, Pranatacara Resmi/Protokol Kedinasan, hingga Ngadi Busana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Rabu 22 Okt 2025
- Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 22 Okto, Sampah Jogja, Bansos Beras
- Jalur Bus Trans Jogja ke Malioboro, Taman Pintar dan Tugu Pal Putih
- Jadwal DAMRI Jogja Semarang Hari Ini, Rabu 22 Okt 2025
- Donasi Bulan Dana PMI di Gunungkidul Lampaui Target
Advertisement
Advertisement