Sampah Beracun dari Pemukiman Jogja Ditangani Bank Sampah, DLH Sediakan Tampungan Khusus

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sampah dan limbah dari permukiman Jogja yang masuk mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) diarahkan untuk dikelola bank sampah tiap RW di Jogja. Pengarahan tersebut ditunjuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja pada Kamis (16/2/2023).
Hanya sampah B3 dari rumah tangga saja yang jadi tanggung jawab bank sampah. Sampah B3 yang berasal dari rumah tangga tersebut antara lain baterai bekas, sampah elektronik, kemasan bekas obat, lampu tabung, hingga lampu neon.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Penanganan sampah B3 dari rumah tangga ini berbeda dengan sampah organik dan anorganik lainnya. Lantaran dampaknya yang dapat menyebabkan efek akut dan efek kronis maka penanganannya dibedakan.
Efek akut sampah B3 tersebut antara lain kerusakan susunan saraf, kardiovaskuler, hingga terganggunya sistem pencernaan, termasuk penyakit kulit. Sedangkan efek kronisnya dapat memicu kanker, mutasi sel tubuh, dan kerusakan sistem reproduksi.
Kepala DLH Jogja Sugeng Darmanto yang menjelaskan efek akibat sampah B3 yang tidak ditangani dengan tepat tersebut menyebutkan dukungannya terhadap bank sampah. “Kami sudah siapkan tujuh tampungan khusus untuk sampah B3 jadi harus dipisahkan dengan sampah organik dan anorganik,” katanya.
Tujuh tampungan sampah B3 tersebut berbentuk box khusus yang secara spesifik memisahkan baterai bekas, sampah elektronik, bekas kemasan obat, dan lampu neon. “Tujuh tampungan berupa box itu berada di Depo Utaralaya, Gedongkiwo, Nitikan, Mandala Krida, RRI, dan Basen Kotagede. Di Kantor DLH juga ada,” jelasnya.
Sugeng menyebut tugas masyarakat, khususnya bank sampah cukup memilah sampah B3 tersebut. “Nantit pengelolaan akhirnya petugas yang akan melakukan,” ujarnya.
Ketua Bank Sampah Jogja Aman Yuriadijaya yang juga turut hadir dalam sosialisasi pengelolaan sampah B3 di pemukiman ini turut mendukung program DLH tersebut.
“Setelah sebelumnya bank sampah jadi garda terdepan pemilahan sampah organik dan anorganik, sekarang naik kelas ke sampah B3 ini patut didukung bersama,” katanya, Kamis pagi.
Aman yang juga Sekretaris Daerah Jogja ini menjelaskan pemilahan sampah, khususnya sampah B3 jadi kunci kesehatan masyarakat. “Sampah di Jogja ini sudah jadi masalah bersama yang akibat buruknya jika tidak ditangani bersama bisa berefek panjang, jadi memang harus mulai mengawali penanganan sampah B3,” jelasnya.
Bank sampah, jelas Aman, telah terbukti sukses mengawali gerakan pemilahan sampah. “Jadi pengolahan sampah B3 di pengurus bank sampah ini saya optimis juga akan berhasil,” tegasnya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Benny K Harman Tuduh Mahfud MD Punya Ambisi di Balik Isu Transaksi Rp349 T
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Bahas Bencana Alam, Mahasiswa UAJY Prestasi Mentereng di Malaysia
- Cegah Kekerasan Jalanan, DPRD Bantul Pertimbangkan Aturan Jam Malam
- Kapolres Kulonprogo Dicopot dari Jabatannya, Buntut Penutupan Patung Maria
- Pemda DIY Siapkan 3 Langkah untuk Kawal Pembayaran THR Tepat Waktu
- Danramil Rongkop Terlibat Kecelakaan di Jalan Imogiri, 1 Meninggal Dunia
Advertisement