Advertisement
Ikan di Sungai Serang Banyak yang Mati Diduga Kena Limba TPA Banyuroto, Warga Kulonprogo Protes
Kondisi anak Sungai Serang di Padukuhan Sambiroto, Kalurahan Banyuroto yang hitam pekat dan ditemukan banyak ikan mati pada Selasa (28/1 - 2025) kemarin.
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Puluhan berbagai jenis ikan mati di anak Sungai Serang di Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan sejak Selasa (28/1/2025). Ukuran ikan yang mati juga beragam dari yang kecil hingga besar nampak mengambang di sungai tersebut.
Saat banyak ikan mati ditemukan itu warna air Sungai Serang yang berada di Padukuhan Sambiroto dan Gayam, Banyuroto nampak hitam pekat. Warga menduga ikan mati karena limbah TPA Banyuroto yang beracun masuk ke sungai tersebut.
Advertisement
Salah satu warga Padukuhan Gayam yang pertama kali menemukan kondisi tersebut, Sumarmo menyebut pertama kali mengetahui kondisi itu pada pukul 14.00 WIB, Selasa lalu. Ia menyebut kondisi air sungai juga berbau busuk selain berwarna hitam.
Sumarmo saat itu hendak pergi mencari rumput untuk makan hewan ternaknya saat mengetahui banyak ikan mati itu. “Baunya busuk, selain saya ada beberapa pemancing juga yang tahu karena hendak mancing tapi enggak jadi,” paparnya.
BACA JUGA: Kunjungi Kulonprogo, Wamenpar Petakan Potensi Desa Wisata Tinalah dan Pandanrejo
Jenis ikan di anak Sungai Serang yang mati itu, jelas Sumarmo, dari uceng hingga kotes. “Bau busuk airnya juga mengganggu kami yang sehari-hari beraktivitas di sini, ikannya juga jadi enggak bisa dimakan” terangnya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (LPMKal) Banyuroto, Bambang Nurcahyo yang juga berada di lokasi saat ikan mati menduga sebab kejadian ini karena limbah yang tak dikelola dengan baik. Limbah itu datang dari saluran lindi TPA Banyuroto.
Bambang menilai pembuangan air lindi TPA Banyuroto selama ini kerap dilakukan saat mendung tiba. “Membuangnya modelnya kira-kira kalau mendung dibuang karena mungkin kalau hujan langsung bablas air limbahnya, tapi kalau tidak hujan yang terhenti di sini,” ungkapnya.
Kondisi buruknya air sungai itu menyebabkan kerugian bagi warga, menurut Bambang, karena selama ini banyak digunakan untuk empang budidaya lele. “Air sungainya sering disedot warga untuk kolam lele warga, ikan di sungai juga sering dipancing warga untuk tambahan lauk. Kalau kondisinya begini warga yang dirugikan,” tuturnya.
Selain itu banyak sumur warga berada tidak jauh dari sungai, lanjut Bambang, yang sebagian sudah mulai tercemar air lindi tersebut. “Kami minta agar ada kajian dulu, selanjutnya dilakukan perbaikan pipa lindi termasuk kolam lindi agar pengelolaan limbah maksimal sehingga tidak mencemari lingkungan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BNPB: Daerah Rawan Butuh Teknologi Peringatan Dini Longsor
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Senin 17 November 2025
- Jadwal Kereta Api Bandara YIA dan KA Bandara YIA Xpress Hari Ini
- Jadwal Layanan SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Senin 17-Nov-2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, 17 November, Sleman Hujan Petir
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, Senin 17 Nov 2025
Advertisement
Advertisement




