Advertisement
Pelaku Usaha di Bantul Ini Buat Pintu Ramah Lingkungan dari Limbah Kayu Bekas

Advertisement
Harinjogja.com, BANTUL-Produk bisnis pintu di Indonesia kini mendapat warna baru dari Bantul yang menawarkan produk ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah kayu bekas.
Berdiri di bawah bendera CV. Andalan Presisi Engineering, usaha ini baru berjalan sekitar dua hingga tiga tahun terakhir. Perusahaan ini lahir dari keprihatinan terhadap dominasi produk pintu impor yang mahal dan kerap telat dalam pengiriman untuk proyek pemerintah.
Advertisement
"Awalnya saya buat untuk kebutuhan proyek saya sendiri karena saya juga kontraktor. Dulu pemainnya hanya itu-itu saja, harga mahal dan lama datang karena impor. Akhirnya kami gandeng pengrajin lokal, belajar, dan produksi sendiri," kata founder CV. Andalan Presisi Engineering, Intan Pranandari, Kamis (22/5/2025).
Berlokasi di Jl. Seplangin Selatan No. 9, Banguntapan, Bantul, perusahaan ini memproduksi berbagai jenis pintu dari engineering door, sliding door, folding door, hingga cubicle toilet dan office. Produknya mengandalkan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) dan bahan kayu olahan dari limbah kayu solid yang diproses ulang, menjadikannya lebih ramah lingkungan, tahan rayap, dan tahan cuaca.
BACA JUGA: Produk Pasar Rakyat Bisa Dibeli Online
Direktur CV. Andalan Presisi Engineering, Zamroni menyebut standar harga produk mulai dari Rp1,1 juta hingga Rp3,5 juta per unit tergantung spesifikasi, dengan pengerjaan maksimal satu bulan. “Kami bisa produksi custom, dari rumah tinggal, perumahan, hotel, hingga kantor dinas. Wilayah pemasarannya sudah sampai Jogja, Jawa Tengah, bahkan Bali,” ujar Zamroni.
Mereka juga menyediakan layanan instalasi di lokasi, menyesuaikan kebutuhan pelanggan, termasuk ukiran batik atau logo korporasi pada pintu sebagai nilai tambah. Saat ini, fokusnya adalah membuktikan bahwa produk lokal Bantul bisa bersaing dengan produk luar.
“Kami ingin produk ini jadi kebanggaan Bantul dan solusi atas mahalnya pintu engineering impor yang kerap tidak tepat waktu,” ujarnya.
Selain kualitas dan ketahanan, finishing produk juga mengikuti tren arsitektur terkini. “Saat ini veneer menyerupai kayu jati sangat diminati, terutama di villa-villa. HPL atau kayu olahan pun tetap kami sediakan dengan berbagai pilihan motif dan warna,” tambah Zamroni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Muncul Desakan Petisi Pencopotan Menteri Kesehatan, Mensesneg: Pemerintah Mendengarkan Serius
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Kemantren Danurejan Jogja Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga Lansia
- TKP ABA Sudah Mulai Dipagar, Jukir dan Pedagang Masih Bisa Beraktivitas
- Pohon Munggur Tumbang, Tutup Akses Jalan Ring Road Selatan Bantul
- Dampak Hujan Deras di Kulonprogo: Pohon Tumbang Menutup Tutup Jalan hingga Menimpa Kabel Listrik
- Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo: Pencairan Ganti Rugi di Maguwoharjo Capai Rp556 Miliar, Tertinggi Warga Peroleh Rp26 Miliar
Advertisement