Advertisement

Begini Penjelasan BPPTKG tentang Api Diam di Kubah Lava Gunung Merapi

Newswire
Selasa, 14 Maret 2023 - 15:22 WIB
Budi Cahyana
Begini Penjelasan BPPTKG tentang Api Diam di Kubah Lava Gunung Merapi Gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran, Sabtu (11/3/2023). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Api diam terdeteksi di area kubah lava barat daya Gunung Merapi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut hal tersebut merupakan fenomena yang wajar pada kubah lava gunung api yang sedang aktif.

Api diam itu diketahui berdasarkan pengamatan BPPTKG pada Senin, 13 Maret 2023, pukul 18.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB.

Advertisement

"Api diam itu berupa penampakan rona merah, biasanya akibat lava yang panas," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, Selasa (14/3/2023).

Selama periode pengamatan itu, BPPTKG tidak mencatat adanya awan panas guguran maupun lava pijar yang keluar dari Merapi. Awan panas guguran kembali terpantau keluar dari Merapi sebanyak dua kali berdasarkan pengamatan BPPTKG pada Selasa (14/3/2023) pukul 00.00-06.00 WIB.

Jarak luncur awan panas guguran mencapai 1.600 meter sampai 2.000 meter mengarah ke barat daya. Teramati pula sebanyak 15 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.

BACA JUGA: Merapi Luncuran Awan Panas Selasa Pagi, Sebagian Dusun di Cangkringan Sleman Hujan Abu Tipis

Sementara itu, gempa awan panas guguran tercatat dua kali, gempa guguran 55 kali, gempa fase banyak 10 kali, dan gempa vulkanik dangkal dua kali.

BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III pada Gunung Merapi sejak November 2020 silam. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran yakni di Kali Woro sejauh 3 kilometer (km) dari puncak, Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak.

Selain itu, potensi bahaya juga di Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak, serta Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km dari puncak. Sementara itu, lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

BPPTKG juga mengimbau masyarakat mewaspadai bahaya lahar di alur sungai berhulu Merapi, terutama saat terjadi hujan di puncak gunung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement