Advertisement

Siap-siap, Sejumlah Gunungan Bakal Dibawa Rombongan Kirab Nyadran Agung

Media Digital
Selasa, 14 Maret 2023 - 09:07 WIB
Budi Cahyana
Siap-siap, Sejumlah Gunungan Bakal Dibawa Rombongan Kirab Nyadran Agung Beberapa warga menyusun gunungan utama yang akan nantinya akan dibawa rombongan kirab Nyadran Agung pada Selasa (14/3 - 2023).

Advertisement

KULONPROGO—Sempat digelar terbatas bahkan vakum pada waktu pandemi Covid-19, Nyadran Agung Tahun 2023 bakal digelar semarak. Digelar dua hari, Nyadran Agung akan diawali dengan kegiatan mujahadah dan disemarakkan dengan tradisi rayahan gunungan nantinya.
Kepala Bidang Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulonprogo, Wruhantoro menegaskan Nyadran Agung kembali digelar semarak di Kulonprogo tahun ini. Sebanyak tiga gunungan utama dan puluhan gunungan dari berbagai wilayah akan menjadi korban pada Nyadran Agung tahun ini. Digelar pada 13-14 Maret 2023, tradisi Nyadran Agung diawali dengan mujahadah dengan spirit doa yang digelar pada Senin (13/3/2023) malam.  
"Secara umum kegiatan Nyadran Agung ini dari tahun ke tahun polanya diawali dengan mujahadah. Mujahadah ini dilaksanakan pada Senin Pon malam bakda Isya," dikutip pada Senin (13/3/2023).
Mujahadah akan dipimpin KH. Ahmad Muwaffiq atau yang akrab disapa Gus Muwaffiq. Mujahadah yang digelar di Alun-alun Wates ini turut menampilkan kesenian hadroh dari kelompok Tsamrotul Fuadiyah. Ribuan orang memadati Alun-alun Wates dalam agenda mujahadah ini. 
"Mujahadah kan doa, bermuhasabah untuk segala kebaikan, keselamatan. Serta yang jelas kan mengirim doa untuk leluhur kita, nyadran, kirim doa," terangnya. 
Berlanjut pada Selasa (14/3/2023), tepatnya bakda zuhur, prosesi kirab Nyadran Agung akan digelar. Rombongan kirab akan berangkat dari halaman DPRD Kulonprogo. Kirab ini akan dipimpin oleh Sekda Kulonprogo, Triyono.
"Untuk kirab nyadran ini akan diawali dengan bregodo. Bregodo ini yang juga akan membawa gunungan utama Nyadran, berupa gunungan apem, gunungan nasi dan gunungan hasil bumi. Di belakangnya ada petugas pembawa bendera merah putih dan perangkat daerah," terangnya.
Rombongan kirab akan menyusuri Jln. Sugiman lurus ke barat. Sampai di tengah sisi selatan alun-alun rombongan lantas berbelok ke arah utara kirab membelah pohon beringin. Setelah sejumlah sambutan, kemudian akan digelar rayahan gunungan yang dinanti-nanti oleh masyarakat. 
Ada tiga gunungan utama yang bakal diarak pada Nyadran Agung kali ini. Gunungan apem bermakna nyuwun ngapunten atau permohonan maaf, yang merupakan bentuk memohon ampunan kepada Tuhan. Gunungan kedua, tumpeng memiliki filosofi mohon doa seperti bentuk tumpeng yang mengerucut ke atas memohon doa. Sementara gunungan ketiga yang berisi hasil bumi maknanya syukur. 
"Jadi ini tiga filosofi yang luar biasa. Permohonan ampun, permohonan maaf, kemudian dia atas segala keselamatan  dan ketiga syukur," terangnya.
Tak hanya itu, dalam kirab nanti juga akan dibawa pisungsung persembahan gunungan dari 12 Kapanewon se-Kulonprogo. "Target kita kirab itu bisa diberangkatkan melalui seremonial sederhana kurang lebih pukul 13.00 WIB," jelasnya.
Kegiatan Nyadran Agung sudah cukup lama diselenggarakan di Kulonprogo dan menjadi salah satu identitas atau ikon Kulonprogo. Kurang lebih dimulai sejak 2004 dan berlangsung terus sampai saat ini. Meski pada 2020 sempat vakum dan pasa 2022 sempat digelar di TBK pandemi, 2023 ini Nyadran Agung  kembali ke lokasi utamanya, di area Alun-alun Wates.
"Nyadran sebenarnya kan ruhnya sakral. Intinya adalah berdoa atau mengirim doa kepada para leluhur. Doa untuk kebaikan dan berdoa serta memohonkan ampun maaf untuk dosa kita maupun para leluhur. Harapan kita yang utama acara bisa berjalan khidmat, khusu' tapi juga sekaligus itu memberikan nuansa budaya yang bisa dikenal tanpa meninggalkan nilai-nilai sakralnya," tegasnya. 
Selain nilai sakral dan budaya yang erat diusung dalam Nyadran Agung, multiplayer effect dari kegiatan ini disebutkan Toro juga menggerakan ekonomi. Banyak pedagang yang turut terdampak, berkat yang dibawa peserta juga mendukung warung sekitar dan sebagainya. 
Kepala Kundha Kabudayan Kulonprogo, Niken Probo Laras merupakan salah satu kegiatan budaya unggulan dalam Calender Of Cultural Events. Dari seratus lebih agenda agenda budaya yang bakal digelar 2023, Niken menuturkan ada beberapa kegiatan yang menjadi unggulan. Salah satu sebabnya karena agenda tersebut hanya dimiliki dan di selenggarakan di Kulonprogo. "Unggulannya ada Nyadran Agung yang tidak ada di Kabupaten/Kota lain," jelasnya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement