Advertisement
Korupsi Stadion Mandala Krida Jogja, Kontraktor Memperkaya Orang Lain

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Terdakwa korupsi pembangunan Stadion Mandala Krida, yaitu Direktur Asigraphi Sugiharto, divonis bersalah dan dihukum delapan tahun penjara dan denda pidana Rp400 juta, Kamis (16/3/2023) malam.
Ketua Majelis Hakim Nasrullah menjelaskan Sugiharto terbukti memperkaya orang lain dan korporasi atas penyelewengan pembangunan Stadion Mandala Krida. Putusan hakim tersebut disikapi Sugiharto dengan pikir-pikir terlebih dahulu.
Advertisement
Nasrullah membeberkan orang yang diperkaya Sugiharto antara lain Thomas Hartono dan Yasinta Arinitarini sebesar Rp530 juta. Selain itu, Sugiharto juga memperkaya Slamet Riyadi sebesar Rp300 juta, Eka Yulianta sebesar Rp150 juta, Mochamad Amin Agustyono sebesar Rp1,025 miliar, Yatmin sebesar Rp1,023 miliar hingga Nugroho Wuri Sayekti sebesar Rp1,023. miliar.
Kuasa hukum Sugiharto, Muchlas Hamidy, menjelaskan kliennya tak terbukti menikmati uang hasil korupsi tersebut. “Sebagian orang yang menerima sudah dijadikan saksi dan dipanggil ke persidangan. Anehnya mereka hanya sebagai saksi dan tidak dijadikan tersangka,” jelasnya.
Muchlas menyebut jalannya persidangan hanya terfokus pada Sugiharto saja, padahal yang diperkaya dari kasus ini tidak ditelusuri lagi.
“Infonya uang hasil kasus ini sudah dikembalikan ke negara lewat rekening penampungan kPK, tapi detailnya seperti apa saya kurang tahu. Yang jelas klien kami tidak menikmatinya,” ujarnya.
Sebelumnya, Sugiharto dituntut jaksa penuntut umum (JPU) sembilan tahun penjara dan denda pidana sebesar Rp250 juta dengan subsider enam bulan penjara. Uang pengganti atas kerugian negara dari korupsi yang dilakukannya dituntut untuk dikembalikan sebesar Rp100 juta.
JPU Arif Suhermanto menyikapi putusan hakim atas Sugiharto yang lebih rendah dari tuntutannya dengan pikir-pikir terlebih dahulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tim Gabungan Gagalkan Keberangkatan 15 Calon Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia, 8 Orang Sempat Melarikan Diri
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Kolaborasi Jadi Kunci Pelestarian Lingkungan Hidup di Sleman
- Terjadi Lonjakan Penumpang 65 Persen, Ini Stasiun Tersibuk Saat Libur Panjang Waisak 2025
- Kemenag Gunungkidul Pastikan Vaksinasi Influenza Tak Wajib Bagi Calon Jemaah Haji
- Pemkab Bantul Sebut Suplai Hewan Kurban untuk Iduladha 2025 Mencukupi
- Enam Pasangan di Bantul Nikah Bareng Gratis, Maharnya Bebek
Advertisement