Advertisement
Pengemudi Ugal-ugalan di Jalanan, Mobil Dirusak Warga
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sebuah mobil Toyota Soluna bernomor polisi AB 1402 LK dirusak massa di Jalan Godean, Minggu (2/4/2023) sore, tepatnya di simpang empat Patran, Kalurahan Banyuraden, Gamping. Peristiwa ini disebabkan pengemudi ugal-ugalan dan menabrak sejumlah objek.
Kapolsek Gamping, Kompol Surahman, menjelaskan kejadian ini bermula ketika pengemudi mobil, AE, 32, yang juga membawa satu penumpang itu berniat mencari temannya yang berada di wilayah Gamping, dengan mengikuti dari Google map.
Advertisement
BACA JUGA : Sering Ugal-ugalan, Agus Disidang Rekan Sesama Sopir
Namun dalam mengemudikan mobilnya, AG ugal-ugalan hingga menabrak beberapa objek seperti gorong-gorong dan pagar rumah warga. Hal ini membuat warga kesal dan dikejarlah mobil tersebut. “Pengemudi mobil malah memacu kecepatan kendaraannya,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (3/4/2023).
Warga juga sempat meneriaki maling sehingga memprovokasi pengguna jalan lainnya. Sesampainya di simpang empat Patran, gamping, pengemudi mobil berhasil dihentikan warga. Tak menunggu lama, warga yang marah pun merusak mobil tersesbut di tengah jalan.
Polisi mendapat laporan dan ke lokasi kejadian pada pukul 16.30 WIB. Sesampainya di TKP, polisi langsung memeriksa pengemudi dan penumpang mobil tersebut. Berdasarkan pemeriksaan, pengemudi mobil dan penumpangnya terindentifikasi mengkonsumsi obat berbahaya jenis aprazolam.
BACA JUGA : Trans Jogja Pastikan Ada Sanksi terhadap Sopir yang Ugal
Dari pengakuan pengemudi, ia memiliki surat berobat dari dokter spesialis kejiawaan. Terkait hal ini, polisi akan mendalami juga ke keluarga untuk mengetahui kondisi kejiwaan AE dan bagaimana dia bisa mengemudikan mobil dengan kondisi tersebut.
Amukan massa ini mengakibatkan kerusakan pada mobil yakni kaca mobil bagian depan pecah. Sementara pengemudi dan penumpangnya tidak mengalami luka karena pada saat kejadian, keduanya tetap berada di dalam mobil.
Kepada warga ia meminta agar tidak main hakim sendiri. Terlebih warga meneriakinya maling yang mana tuduhan tersebut tidak benar. “Namanya teriak maling kan masyarakat terpancing emosi, jadi ikut merusak mobil,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Gerindra Klaten Mulai Jaring Cabup-Cawabup, Muncul Nama dari Kalangan Milenial
- PT Telkom akan Pindahkan Jaringan Kabel ke Bawah Tanah, Solo Jadi Pilot Project
- Skuad Garuda Muda Pahlawan, Tiga Pemain Ini Kunci Kemenangan atas Korsel U-23
- Pria Lansia Dilaporkan Hilang saat Mencari Rumput di Gunung Bancak Magetan
Berita Pilihan
Advertisement
Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- PPP Incar Posisi Calon Wakil Wali Kota Jogja
- Calon Perseorangan Pilkada DIY 2024 Harus Mengantongi Ini
- BKK DANAIS 2024: Rp29,4 Miliar Digulirkan untuk Padat Karya 160 Kalurahan di DIY
- Peringatan OTDA Jadi Momentum Mengarah ke Ekonomi Hijau Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat
- AHY Pasang Target LavAni Pertahankan Gelar Juara di Proliga 2024
Advertisement
Advertisement