Advertisement
Antisipasi Kemarau Panjang, Gunungkidul Siapkan 1.000 Tangki Air Bersih

Advertisement
Harianjogja.com, Gunungkidul – BPBD Gunungkidul mulai mempersiapkan untuk menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi di musim kemarau. Diperkirakan wilayah Gunungkidul akan memasuki kemarau pada akhir bulan ini.
Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, terus berkoordinasi dengan BMKG terkait dengan musim kemaru. Hasil dari koordinasi diketahui bahwa kemarau di Gunungkidul terbagi menjadi dua.
Advertisement
Menurut dia, zona utara Gunungkidul mengalami kemarau lebih cepat karena akan masuk mulai dasarian ketiga April. Hal itu berarti, mulai akhir bulan sudah masuk awal kemarau.
Adapun zona selatan diperkirakan baru masuk kemarau di awal Mei mendatang. “Kalau sekarang masih ada hujan, meski dengan intensitas yang ringan. Berdasarkan prakiraan BMKG, kemarau di Gunungkidul terbagi dalam dua gelombang,” kata Purwono kepada wartawan, Selasa (11/4/2023).
Menghadapi musim kemarau, ia mengaku sudah membuat persiapan untuk mengantisipasi potensi bencana yang dihadapi. Hal itu berkaca dengan yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya di mana krisis air bersih akan dialami sebagian warga di pegunungan sewu itu.
BPBD membuat antisipasi dengan mengalokasikan anggaran penyaluran air bersih sebanyak 1.000 tangki di tahun ini. “Kalau anggarannya sekitar Rp230 juta. Pagu ini untuk membeli air, BBM hingga perawatan lima unit mobil tangki yang dimiliki BPBD,” kata mantan Panewu Purwosari ini.
Purwono menambahkan, ada rencana pertemuan dengan tim dari kapanewon. Pertemuan dilaksankaan sebagai upaya pemetaan terhadap potensi rawan kekeringan di Gunungkidul.
“Koordinasi ini penting karena juga sebagai bagian untuk menentukan lokasi penyaluran air bersih. Sebab, ada sejumlah kapanewon yang memiliki anggaran sendiri sehingga pelaksanaannya tidak ada yang salin berbenturan,” katanya.
Untuk perkembangan terkini cuaca, ia akan terus berkoordinasi dengan BMKG. Adapun hasilnya akan disebarluaskan ke masyarakat melalui forum penanggulangan risiko bencana atau anggota kalurahan tangguh bencana di wilayah masing-masing.
“Ada update berkala mulai dari tiga harian. Kalau ada perubahan pasti kami sosialisasikan,” katany.
Panewu Tepus, Alsito mengatakan, pihaknya sudah siap untuk menghadapi musim kemarau. Ia tidak menampik semua kalurahan di Tepus rawan kekeringan, namun sudah diantisipasi dengan mengalokasikan anggaran droping.
Menurut dia, untuk droping air sudah mengalokasikan bantuan sebanyak 450 tangki di tahun ini. “Kami akan menangani kekeringan di Kalurahan Sidoharjo, Tepus dan Purwodadi. Sedangkan untuk Sumberwungu dan Giripanggung, kami minta bantuan ke BPBD,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Perpanjangan SIM di Bantul, Sabtu 10 Mei 2025
- Rute, Tarif dan Cara Beli Tiket Trans Jogja
- Kulonprogo Masih Gelap, Kadishub: Titik di Kapanewon Butuh LPJU Totalnya Kurang 10.600 Unit
- PN Segera Agendakan Sidang Gugatan Praperadilan Polresta Sleman
- Fakta Kebocoran Soal ASPD SMP di Jogja: Ada Guru Mengunduh File Rahasia, Mengambil Soal dan Membagikan ke Siswa
Advertisement