Advertisement
Permintaan Dropping Air Bersih di Bantul Tahun Ini Menurun

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Musim kemarau biasanya identik dengan melonjaknya permintaan air bersih di wilayah Bantul. Namun kondisi berbeda terlihat pada 2025 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat permintaan dropping air bersih justru menurun tajam jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
BACA JUGA: 1,2 Juta Air Bersih Sudah Didistribusikan
Advertisement
Hanya tiga kapanewon yang mengajukan distribusi, yakni Srandakan, Pajangan, dan Dlingo. Padahal pada 2024 lalu, hampir sepuluh kapanewon di Bumi Projotamansari harus bergantung pada bantuan air bersih akibat kekeringan.
Antoni Hutagaol, Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Peralatan BPBD Bantul, menjelaskan bahwa kondisi di Srandakan berbeda dengan wilayah lain. Bukan hanya karena kemarau, melainkan adanya dugaan kerusakan pada bangunan penahan air (groundsill) di DAM Srandakan.
"Kalau Kapanewon Srandakan itu, mereka minta dropping air bersih karena diduga adanya kerusakan pada groundsill atau DAM Srandakan. Jadi, debit air di sana menurun. Dan di sana baru kali ini minta dropping air, sebelumnya tidak," terang Antoni, Kamis (2/10/2025).
Sejak 2 Juli hingga 29 September 2025, total distribusi air yang dilakukan BPBD mencapai 1,23 juta liter. Angka permintaan terbesar tercatat di Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan dengan jumlah 675 ribu liter. Disusul Kalurahan Guwosari, Pajangan yang mendapat 540 ribu liter, sementara Kalurahan Muntuk di Dlingo hanya menerima 15 ribu liter.
Antoni menyebut dropping di Pajangan dan Dlingo sebenarnya baru dimulai tahun ini, lantaran sebelumnya kedua wilayah tersebut masih cukup aman dari kekeringan.
"Dropping air di dua kapanewon itu tergolong masih baru," katanya.
Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, penurunan terlihat jelas. Tahun lalu distribusi hampir merata di banyak kapanewon, sedangkan tahun ini cakupannya sangat terbatas.
"Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tentu wilayah yang terdampak kemarau dan meminta dropping air bersih lebih banyak pada tahun sebelumnya," jelas Antoni.
Meski angka permintaan tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, BPBD tetap mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan air bersih.
"Tentu perbandingan permintaan dropping air bersih ini sangat berbeda ya dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tapi, yang jelas, kami imbau kepada semua warga Kabupaten Bantul untuk tetap bijak dalam menggunakan air bersih," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo
Advertisement
Berita Populer
- Perkuat Peran BUMD, Taru Martani Panen Tembakau di Bantul dan Sleman
- BPBD Bantul Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi
- Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran, Turgo Hujan Abu Tipis
- Kepala BUKP Galur Kulonprogo Tersangka Korupsi Kredit Fiktif
- TPR Wisata Pantai Selatan Bantul Akan Dipindah Jadi Satu Pintu
Advertisement
Advertisement