Advertisement
Wah! Petugas Temukan Makanan Kedaluwarsa di Kulonprogo

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO— Sejumlah makanan tidak layak konsumsi dan kadaluarsa ditemukan dalam operasi yang digelar di wilayah Kulonprogo. Operasi yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DIY itu dilakukan di sejumlah swalayan dan toko-toko di Kapanewon Pengasih, Kulonprogo.
Analis Obat dan Makanan Dinkes Kulonprogo, Normayola Classic mengatakan petugas melakukan pengawasan makanan dengan menyasar sejumlah swalayan dan toko-toko di sekitar Pengasih. "Hasilnya, ditemukan beberapa makanan kedaluwarsa dan rusak. Ada sekitar sepuluhan swalayan dan toko,” kata Normayola dihubungi pada Jumat (14/4/2023).
Advertisement
Makanan kedaluwarsa tersebut, kata Normayola tidak ditarik oleh Dinkes maupun BBPOM DIY. Sebagai gantinya Dinkes meminta agar makanan tersebut ditukar dengan yang baru dan memisahkan dengan makanan lain. Beberapa hari sebelumnya, Dinkes juga melakukan pengawasan takjil di beberapa tempat.
“Hasil pengawasan takjil kami lakukan dua kali pada 4 dan 11 April. Kami menyasar beberapa tempat seperti di Alun-alun Wates dan Pasar Sentolo Lama. Hasilnya kami tidak menemukan kandungan zat berbahaya apapun,” katanya.
Perempuan yang kerap disapa Yola itu mengimbau agar masyarakat terutama pemudik untuk mengecek lebih dulu tanggal kedaluwarsa makanan yang dijual di toko maupun pinggir jalan. Menjelang perayaan Idulfitri, permintaan parsel yang meningkat, katanya, harus diimbangi kewaspadaan kualitas dan kondisi makanan.
“Tetap utamakan cek klik yaitu kemasan, label, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa. [Masyarakat] Perlu memperhatikan kemasan apakah terbuka atau tidak, penyok atau tidak. Informasi yang ada di label perlu diperhatikan. Menjelang lebaran ini kan penjualan kue kering meningkat. Nah, kadang ada yang beberapa tidak memiliki izin edar. Itu perlu diperhatikan,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Substansi Pemeriksaan BBPOM DIY, Reny Mailia mengatakan dari sepuluh swalayan dan toko, terdapat tiga sarana retail yang tidak memenuhi ketentuan penjualan makanan.
“Dari sepuluh sarana retail, hanya tiga yang tidak memenuhi ketentuan. Maksudnya ada makanan yang kedaluwarsa dan rusak, namun masih dipajang. Tindak lanjut yang kami lakukan itu memberi pembinaan,” kata Reny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Se-Sulawesi Berbagi Tanggung Jawab Selesaikan RDTR
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
Advertisement
Advertisement