Stabilkan Harga Beras, Ini Strategi yang Dilakukan oleh Bulog DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perum Bulog Kanwil DIY mengklaim telah menyerap pangan dalam negeri sekitar 16.222 ton untuk wilayah DIY, Kedu dan Banyumas. Selain mengoptimalkan penyaluran, Bulog juga menggulirkan program bantuan pangan beras medium untuk stabilisasi harga beras di pasaran.
"Hingga kini, kami berhasil menyerap 2.805 ton untuk wilayah DIY. Sedangkan realisasi penyerapan harian di wilayah DIY mencapai 200 ton per hari baik di Gunungkidul maupun Kulonprogo. Kami berharap penyerapan ini bisa berlangsung terus sehingga bisa memperkuat ketahanan stok di wilayah DIY," tutur Kepala Bulog Kanwil DIY, Kedu dan Banyumas, Ali Ahmad Najih Amsari, Selasa (18/4/2023).
Advertisement
Menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 2023 ini, kata Aan sapaan akrabnya, Bulog menyiapkan stok beras maupun kebutuhan pokok lainnya. Pasokan beras dan kebutuhan pokok lainnya tersebut diklaim bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga selesai masa Lebaran 2023.
"Kami siap menjaga ketahanan pangan, khususnya ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi harga di DIY. Selain beras, kami juga sediakan gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi dan daging kerbau di DIY. Stok minyak goreng sekitar 132 ton, gula pasir 288 ton, tepung terigu 3 ton, daging sapi 2 ton dan lainnya," katanya.
Untuk stabilisasi harga, lanjut Aan, Bulog terus melaksanakan operasi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras sebanyak 10.987 ton di seluruh wilayah DIY, Kedu dan Banyumas hingga saat ini. Sedangkan untuk program SPHP beras di DIY, per 17 April 2023 pihaknya mampu menyalurkan sebanyak 5.019 ton.
"Kami memiliki program bantuan pangan yang telah diluncurkan secara Nasional untuk kebutuhan Maret, April dan Mei 2023. Bantuan pangan dalam bentuk beras medium untuk wilayah DIY sendiri sebanyak 2.394 ton per hari ini. Pagu yang disediakan khusus wilayah DIY hampir sekitar 5.000 ton beras medium," terang Aan.
Penyaluran bantuan pangan beras medium tersebut, kata Aan, diharapkan mampu menekan harga beras medium baik sebelum hingga sesudah Idulfitri. Penyaluran bantuan pangan beras medium tersebut, katanya, masih tahap pertama dan akan disusul tahap kedua dan ketiga yang akan direalisasikan pada Mei mendatang. "Kami sangat berharap dengan penyaluran bantuan pangan beras dan pengadaan beras ini harganya bisa stabil karena adanya suplai," katanya.
Menurut Aan, penambahan konsumsi sudah menjadi tren pada momentum liburan setiap tahunnya, termasuk di DIY. Kenaikan konsumsi pangan di DIY diprediksi sekitar 10%. Dia berharap, kegiatan operasi pasar dan bantuan pangan tersebut mampu mengendalikan harga komoditas beras dan bahan pokok pangan lainnya.
"Kami masih mengoptimalkan penyerapan beras dalam negeri khususnya dari DIY maupun Kedu dan Banyumas. Jadi bukan impor. Serapannya sudah mencapai setidaknya 25 persen dari target penyerapan 76.000 ton pada tahun ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pilkada Jakarta 2024: Hingga Batas Akhir, Tak Ada Gugatan dari Paslon RK-Suswono dan Dharma-Kun di MK
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- ZIWBK dari KemenPANRB, Bukti Keberhasilan BKKBN DIY Wujudkan Jajaran yang Bersih dan Akuntabel
- Pilkada Sleman, Mangkir Tersangka Money Politics Jadi Buron
- Tol Jogja-Solo Fungsional Dibuka, Waktu Tempuh Klaten-Prambanan Hanya Lima Menit
- Ribuan Alat Peraga Kampanye Pilkada Bantul Dimusnahkan Bawaslu
- MPP Sleman Siap Berikan Pelayanan yang Lebih Baik
Advertisement
Advertisement