Advertisement

Mahalnya Parkir di Jogja Jadi Keluhan Wisatawan, Menteri Sandiaga Uno Turun Tangan

Sholahuddin Al Ayyubi, Triyo Handoko, & Stefani Yulindriani
Selasa, 02 Mei 2023 - 19:32 WIB
Budi Cahyana
Mahalnya Parkir di Jogja Jadi Keluhan Wisatawan, Menteri Sandiaga Uno Turun Tangan Menparekraf Sandiaga Uno (kiri) saat mengunjungi Travex (Travel Exchange) dan Pameran Pariwisata Indonesia, UMKM Ekonomi Kreatif dan Festival Kuliner ATF 2023 di JEC, Kamis (3/2/2023). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno akan membahas tingginya tarif parkir di Jogja yang dinilai berdampak buruk terhadap pariwisata. Sandiaga mengatakan tarif parkir yang naik lima kali lipat menjadi keluhan wisatawan.

Menurut Sandiaga, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata DIY mengenai tarif parkir kendaraan yang naik lima kali lipat di masa libur Lebaran kemarin.

Advertisement

Sandiaga mengatakan naiknya tarif parkir tersebut membuat wisatawan kaget dan mengeluh.

“Saya akan kordinasi dengan dinas pariwisata untuk membahas soal tarif parkir yang naik lima kali lipat dan menjadi keluhan wisatawan,” tuturnya di Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Dia menjelaskan kenaikan tarif parkir hingga lima kali lipat sebaiknya disosialisasikan sejak jauh-jauh hari agar wisatawan tidak kaget selama berwisata di Jogja.

“Jadi dari informasi awal, mereka [pemerintah daerah] menyesuaikan tarif karena jumlah kunjungan wisatawan meningkat terus,” ujarnya.

BACA JUGA: Sepi Saat Libur Lebaran, Hotel di Jogja Sekarang Malah Mulai Ramai

Sebelumnya, Pemkot Jogja mengizinkan pengelola parkir swasta di Jogja menaikkan tarif parkir hingga lima kali lipat saat libur Lebaran.

“Maksimal kami batasi lima kali lipat dari standar tarif yang ada, tidak boleh lebih dari itu, pengawasan akan kami tingkatkan,” kata Penjabat Wali Kota Jogja Sumadi, Minggu (16/4/2023) siang.

Sumadi menyebut Peraturan Wali Kota Jogja No 149/2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No 2/2019 tentang Perparkiran memungkinkan retribusi parkir swasta lebih tinggi dari standar.

“Pasal 29 ayat 2 peraturan tersebut memang memungkinkan tarif parkir swasta naik lima kali lipat,” ujarnya.

Di luar parkir swasta, Pemkot Jogja menyiapkan 14 kantong parkir selama libur Lebaran 2023. Belasan kantong parkir tersebut yaitu Parkir Utara Hotel Grand Zuri, Parkir Selatan Grand Zuri, Parkir Malioboro ABA, Parkir Malioboro Mall, Parkir Malioboro 2, Parkir Malioboro 3, Parkir Senopati, Parkir Sriwedari, Parkir Timur Gembiraloka, Parkir Barat Gembiraloka, Parkir Spraga, Parkir Beskalan, Parkir Hotel Cavinton, dan Parkir Ngabean.

BACA JUGA: Libur Lebaran, Pemkot Izinkan Pengelola Parkir Swasta Naikkan Tarif 5 Kali Lipat

Adapun anggota DPRD Kota Jogja Krisnadi Setyawan mempertanyakan kinerja Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY karena pariwisata lesu alias lebih sepi pada libur Lebaran 2023 ini. Krisnadi menyebut lesunya pariwisata Jogja tak hanya karena tarif parkir swasta yang naik lima kali lipat, melainkan ada hal kompleks lain sehingga harus dievalusi ebih serius.

“Lesunya kunjungan wisata harus dikaji secara serius apakah benar hanya problem tarif parkir saja atau banyak faktor lain? Banyak lokasi tujuan wisata termasuk hotel dan restoran yang sebenarnya tidak mempunyai kecukupan ruang parkir sehingga membuka peluang adanya parkir tidak resmi,” jelas Krisnadi, Minggu (30/4/2023).

Dia mengatakan apabila permintaan parkir naik, tarif otomatis juga naik sebagaimana hukum ekonomi. Menurutnya masalah ini ini tidak selesai dengan hanya melempar kesalahan pada juru parkir yang selama ini disebut dengan istilah nuthuk tarif parkir.

Krisnadi menilai perlu ada pelatihan hospitility pelaku pariwisata oleh Dispar DIY agar wisatawan mau terus berkunjung ke Jogja. Dia menganggap semua tempat parkir DIY berkonsep padat karya karena satu lokasi parkir mempekerjakan beberapa orang.

“Pendapatan yang sudah dibagi rata belum tentu menyamai UMP DIY, dan itu juga tidak rata dalam 12 bulan ada bulan sepi. Pada akhirnya kembali soal kesejahteraan, lebih banyak juru parkir yang jujur dan berharap pekerjaan yang lebih baik dan mapan. Kalau perlu mereka dijadikan pegawai pemerintah saja agar lebih mudah diatur,” ujarnya.

BACA JUGA: Sudah Tercemar, Ini Bahaya Air Sumur Jogja Jika Dikonsumsi

Libur Lebaran di Jogja dan sekitarnya di DIY lebih sepi ketimbang tahun lalu. Dinas Pariwisata (Dispar) DIY semula mematok target kunjungan 5,9 juta wisatawan di libur Lebaran 2023. Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo memperkirakan jumlah wisatawan meleset dari target.

“Kami prediksi wisatawan akan akan melimpah ruah, ternyata agak meleset. Kami masih terus menghitung jumlah wisatawan yang mengunjungi destinasi di masing-masing kabupaten dan kota,” ungkapnya, Kamis (27/4/2023).

Singgih bahkan menyebut jumlah wisatawan di DIY pada libur Lebaran tahun ini lebih sedikit daripada tahun lalu.

“Kami pantau dari beberapa destinasi wisata dan laporan masing-masing petugas yang tersebar selama libur Lebaran, tampaknya ada sedikit penurunan kunjungan daripada libur Lebaran tahun lalu,” katanya.

Berdasarkan penghitungan sementara, jumlah wisatawan pada Lebaran tahun ini hanya sekitar 70% dari tahun lalu.

Singgih meminta pelaku wisata, termasuk pengelola parkir, dan masyarakat Jogja meningkatkan hospilatity atau layanan kepada tamu.

“Saya kira hospitality menjadi kunci utama dalam wisata. Dengan begitu wisatawan dapat merasa nyaman dan aman saat berwisata di Jogja, sehingga mereka dapat menghabiskan waktu lebih lama di Jogja dan meningkatkan pula belanja uangnya,” ujar Singgih.

Kepada Dispar DIY, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) juga melaporkan kunjungan tamu yang tak sesuai harapan.

“Beberapa hotel ada yang 100 persen [okupansi], tapi enggak semua. Kami sedang evaluasi fenomena ini. Apakah ada perubahan mendadak libur Lebaran sehingga sedikit mengacaukan penjadwalan mudik atau ada penyebab lain,” paparnya.

Kepala Bank Indonesia DIY Budiharto Setyawan menganggap cuti bersama yang cukup panjang membuat masyarakat bisa mengatur kedatangan sehingga jalanan Jogja tidak semacet tahun lalu dan tingkat hunian kamar hotel tidak terlalu tinggi.

Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan pada periode lebaran H-2 sampai H+3 tahun lalu, okupansi hotel rata-rata mencapai 75%, sedangkan tahun ini hanya 50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 16:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement