Advertisement

Rumah Warga di Padukuhan Sentul Selama Ini Jadi Langganan Longsor

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 05 Mei 2023 - 19:57 WIB
Arief Junianto
Rumah Warga di Padukuhan Sentul Selama Ini Jadi Langganan Longsor Ilustrasi tanah longsor. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Salah satu rumah warga di Padukuhan Sentul, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang menjadi langganan terdampak tanah longsor selama delapan tahun terakhir.

Pemilik rumah bernama Ponidi mengatakan bahwa sudah tiga kali rumahnya terdampak longsor. Sisi tebing yang longsor pun sama dari delapan tahun terakhir.

Advertisement

“Rumah saya itu sudah tiga kali jebol temboknya. Persisnya tembok kamar yang jebol karena longsor setelah hujan deras. Kamis kemarin itu hanya hujan deras selama satu jam tapi sudah membuat longsor,” kata Ponidi ditemui di rumahnya, Jumat (5/5/2023).

Longsor pertama kali terjadi pada 2016, berlanjut ke 2020, dan terbaru pada Kamis 5 Mei 2023. Dari ketiga kejadian tersebut, semuanya bersifat membahayakan nyawa penghuni apabila tetap tinggal di rumah.

“Tiga tahun kena longsor itu semuanya membuat jebol kamar rumah saya. Kami jadi mengungsi ke rumah kakak saya yang ada di bawah,” katanya.

Ketika terjadi longsor pada Kamis sore kemarin, istri Ponidi yang mendengar suara dentuman tembol jebol akibat hantaman tanah seketika berteriak memanggil Ponidi. Dia lantas membawa cucunya yang menangis keluar rumah. Tanah yang menjebol tembok masuk dan memenuhi seisi kamar. “Istri saya berteriak Allahuakbar. Untung tidak ada korban jiwa waktu kejadi kemarin,” ucapnya.

Dalam satu rumah berukuran sekitar 50 meter persegi tersebut ditinggali oleh lima orang dengan dua kepala keluarga.

Ponidi menjelaskan bahwa untuk memperbaiki tembok yang jebol tersebut setidaknya memerlukan biaya sebesar Rp5 juta.

Jogoboyo Kalurahan Banjararum, Agus Sumarwata menjelaskan bahwa longsor di Padukuhan Sentul menjadi yang terparah daripada tiga padukuhan lain di Banjararum yaitu Padukuhan Mejing, Brajan, dan Popohan.

“Terparah memang di Padukuhan Sentul ini soalnya sampai menyebabkan sebagian rumah milik Pak Ponidi jebol,” kata Agus ditemui di Padukuhan Sentul.

Katanya, pembersihan material sisa longsor di rumah Ponidi memakan setidaknya tiga hari akibat ketebalan longsor sekitar 3 meter.

Agus menjelaskan bahwa longsor yang terjadi di Paduhan Sentul sekitar pukul 17.30 WIB mengakibatkan sebagian rumah milik Ponidi jebol dan teras depan rumah tertimbun  longsoran. Paska longsor tersebut, baik sukarelawan maupun kepolisian telah bekerja bakti membersihkan material longsoran.

BACA JUGA: Longsor Terjadi di Sejumlah Titik di Banjararum, Tembok Rumah Warga Jebol

Tinggi tebing yang longsor di Padukuhan Sentul mencapai 15 meter dengan lebar longsor mencapai 7 meter. Sedangkan ketebalan longsoran mencapai sekitar 3 meter. Tegasnya, alat berat tidak dapat dibawa masuk ke pekarangan miliki Ponidi. Karena itu kerja bakti pembersihan material hanya dapat dilakukan secara manual.

Jelasnya, Pemerintah Kalurahan akan mengirimkan bantuan bata dan semen. Sementara Kampung Siaga Bencana (KSB) Banjararum dan BPBD telah memberikan paket logistik. Begitupun dengan Bumdesma Kalibawang Mandiri telah memberikan bantuan uang kepada keluarga Ponidi.

Di lain pihak, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastawa mengatakan bahwa selain di empat padukuhan di Kalurahan Banjararum tersebut, terdapat juga longsor di kalurahan lain.

“Melalui laporan tanggal 4 Mei kemarin, BPBD mencatat kejadian longsor di Padukuhan Pringtali, Kalurahan Jatimulyo sekitar pukul 20.00 WIB,” kata Budi dihubungi pada Jumat (5/5/2023). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement