Advertisement
Nihil Kematian, Tren Kasus Covid-19 di Sleman Terus Melandai

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Setelah sempat melonjak pasca-Lebaran, kasus Covid-19 di Sleman kini cenderung melandai. Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati menerangkan sebulan setelah Lebaran, pergerakan kasus Covid-19 cenderung melandai. Yuli berharap tren kasus ini dapat terus menurun.
"Kasusnya cenderung melandai meski kadang fluktuatif. Semoga ke depan kasus Covid-19 terus melandai," katanya saat ditemui, Senin (22/5).
Advertisement
Berdasarkan data di laman corona.slemankab.go.id, kasus aktif Covid-19 per Kamis (18/5/2023) mencapai 108 kasus dan semua pasien menjalani isolasi mandiri di rumah. Memasuki akhir Mei ini, angka kematian akibat Covid-19 juga nihil. "Alhamdulillaah tidak ada lagi laporan kematian karena Covid-19," katanya.
Dijelaskan Khamidah, kekhawatiran bakal melonjaknya kasus Corona pasca-Lebaran tidak terjadi. Hingga saat ini tidak ada lonjakan kasus secara massif. "Beberapa saat setelah Lebaran ada kenaikan kasus, tetapi tidak terlalu tinggi," katanya.
BACA JUGA: Pembangunan IKN Ditargetkan Mencapai 60% Akhir Tahun Ini
Sebelumnya, Direktur RSUD Sleman, Novita Krisnaeni menerangkan kasus Covid-19 di Sleman sempat meningkat di sekitar momen Lebaran. Akan tetapi, pasca-Lebaran, tren kasus menurun.
"Saat Lebaran mobilitas masyarakat sangat tinggi. Ketemu banyak orang dari berbagai [wilayah], dan kemungkinan ada yang terpapar Covid-19, sehingga bisa terjadi penularan," katanya.
Secara teori, menurut Novita, dua pekan setelah Lebaran tinggi rendahnya kasus Covid-19 baru terlihat merujuk pada inkubasi virus yang mencapai dua pekan. "Masa inkubasinya tujuh sampai 14 hari. Dua pekan setelah Lebaran kenaikan kasus harus benar-benar diwaspadai," katanya.
Mengingat potensi kasus Covid-19 masih fluktuatif, Novita meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi persebaran Corona, salah satunya lewat upaya pencegahan seperti cuci tangan menggunakan sabun, selalu memakai masker, menjaga jarak serta mengurangi mobilitas dan tidak berkerumun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement