Advertisement

Ini Alasan Tol Jogja Solo Tak Boleh Melayang di Atas Simpang Empat Monjali Ringroad Utara

Sunartono
Selasa, 30 Mei 2023 - 06:57 WIB
Sunartono
Ini Alasan Tol Jogja Solo Tak Boleh Melayang di Atas Simpang Empat Monjali Ringroad Utara Peta jalan tol Jogja Solo pada ruas Purwomartani/Trihanggo. / Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pembangunan Tol Jogja Solo sesi 2 (seksi 2) ruas Purwomartani-Trihanggo direncanakan akan melewati sepanjang Jalan Ringroad Utara Sleman. Salah satunya akan melewati garis imajiner Yogyakarta yang titiknya berada di Jalan Monjali, Mlati, Sleman.

Sebagaimana diketahui pembangunan Yogyakarta yang dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I memiliki filosofi yang sangat tinggi membentang arah utara-selatan dengan membangun Keraton Yogyakarta sebagai titik pusatnya. Ada Tugu Golong-gilig (Pal Putih) di sisi utara keraton dan Panggung Krapyak di sisi selatannya yang kemudian disebut sumbu filosofi Kota Jogja. Unsur ini juga sejajar dengan garis lurus antara Gunung Merapi dengan Laut Selatan yang kemudian sumbu imajiner.

Advertisement

BACA JUGA : Warga Jogonalan Terdampak Tol Jogja-Solo Ramai-Ramai Bikin Perkampungan Baru

Keberadaan proyek tol yang melintasi DIY mau tidak akan melewati garis imajiner ini. Sejak awal Gubernur DIY yang juga Raja Kraton Ngayogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X telah mewanti-wanti agar pembangunan tol yang melewati DIY agar memperhatikan keberadaan garis imajiner Kota Jogja.

Kala itu Sultan menegaskan tak mempersoalkan penggunaan sebagian ruas Ring Road untuk dibangun jalan tol. Pada 2019 silam Pemda DIY mengusulkan perubahan desain tol yang melintasi ringroad demi menyelamatkan estetika garis imajiner Jogja. Akhirnya disepakati titik yang berada di garis imajiner tepatnya di yang melewati jalan Monjali titiknya akan dibangun dengan at grade atau tidak melayang. Sehingga tidak melayang saat melewati garis imajiner tersebut.

“Karena [kawasan Monjali] itu sumbu imajiner,” ujar Sultan di Kepatihan pada 19 Desember 2019 silam.

Sultan mengapresiasi Pemerintah Pusat yang sudah menyetujui usulan tersebut sehingga desain tol bisa segera diubah “Saya [yang mengusulkan ke Kementerian PUPR], kalau mau [di garis imajiner itu tidak melayang], kalau enggak ya enggak jadi [dibangun tol] dan [Pemerintah Pusat] mau untuk mengubah [desain menjadi at grade] ya sudah, enggak ada masalah,” ucapnya.

Tol yang akan melewati sumbu imajiner ini akan masuk dalam ruas Ruas Maguwoharjo-Trihanggo masuk dalam tahap 3 dengan Panjang 8,75 kilometer. Berdasarkan jadwal perencanaan ruas ini dimulai pembebasan lahan pada triwulan keempat 2023 da dimulai pembangunan konstruksi pada triwulan pertama 2025 . Di ruas ini nantinya akan ada empat on ramp dan off ramp terdiri atas on of Maguwoharjo, on off UPN, on off Monjali dan on off Trihanggo. Pihak pengelola tol Jogja Solo dalam hal ini PT Jogja Solo Marga Makmur pun sangat menghargai kearifan lokal.

Pelaksana proyek masih menuntaskan rencana teknik akhir (RTA) untuk desain di ruas Purwomartani – Trihanggo. Ruas ini rencananya akan dibangun melayang oleh karena itu saat ini masih dilakukan sampel pengambilan tanah.

BACA JUGA : 3 Bidang Tanah Kas Desa Kena Tol Jogja-Solo, Uang Ganti Rugi Rp7,3 Miliar

Proses pengambilan sampel tanah dilakukan untuk kepentingan proyek pembangunan jalan tol di ruas jalan tersebut. Penyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui daya dukung dan karateristik tanah. Termasuk kondisi susunan tanah dan kekuatan lapisan tanah untuk keperluan pondasi jalan tol. Oleh karena itu belum diketahui titik mana saja yang akan elevated maupun at grade.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Harianjogja.com, menurut rencana sepanjang ringroad akan dibangun melayang. Akan tetapi pada titik garis lurus sumbu imajiner Kota Jogja tepatnya di Kawasan Monjali akan dibikin at grade atau bukan melayang. Akan tetapi secara umum, tol Jogja Solo ruas Purwomartani Trihanggo akan melayang di atas Ringroad Utara.

Ruas ini mempertemukan tiga ruas tol yang terkoneksi dengan jogja, di antaranya Jogja Solo (Kartasura-Purwomartani), Jogja Bawen dan Jogja YIA. Meski demikian ruas ini akan dibangun paling akhir setelah ketiga ruas tol tersebut selesai dibangun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

ASN Akan Dipindah ke Ibu Kota Nusantara Secara Bertahap hingga 2029, Ini Prioritasnya

News
| Jum'at, 19 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement